PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terus mendorong UMKM binaannya di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk bisa naik kelas hingga go internasional. Setidaknya ditargetkan ada 100 UMKM yang bisa ekspor tahun ini.
Regional CEO BRI Makassar Rahman Arif mengatakan, selain memberikan pendanaan, pihaknya akan memastikan para UMKM ini mampu meningkatkan levelnya hingga bisa memasarkan ke beberapa negara. Salah satunya melalui pembinaan yang akan dibagi dari beberapa tahapan seperti modernisasi dan digitalisasi.
“Kita pastikan akan mendorong UMKM di Sulsel ini bisa naik kelas. Untuk naik kelas ada beberapa tahapan, dari modernisasi, digitalisasi, hingga nantinya bisa go internasional. Go internasional itu maksudnya penjualan mereka sampai ke luar negeri, dan kami targetkan ada 100 tahun ini,” ungkapnya, Selasa (23/5/2023).
Rahman menjelaskan, tahap modernisasi akan mengacu pada beberapa aspek, mulai dari kemasan hingga branding produk. Semua UMKM binaan BRI di Sulsel dikatakannya akan didorong ke arah moderninsasi ini terlebih dahulu, supaya mudah untuk dilirik pembeli.
“Contohnya produk roti, yang tadinya hanya dijual cuma Rp3.000, begitu kita bungkus dengan baik, kita tulis identitasnya, bisa naik harganya menjadi Rp10.000. Itu modernisasi, itu yang awal kita akan dorong kepada semua binaan kami tahun ini,” paparnya.
Setelah modernisasi berjalan maksimal, skema digitalisasi akan dijalankan lagi secara menyeluruh. Para pelaku UMKM akan diarahkan untuk menjual produknya di media sosial atau e-commerce yang tersedia. Sehingga penjualannya bisa meluas menjangkau semua wilayah.
“Selanjutnya adalah membuat mereka go internasional, ini yang terkadang berat, tapi kita punya contoh kemarin di Bantimurung dari binaan kami, penjual kupu-kupu. Jadi ada orang Turki yang pesan produknya harganya Rp100.000, biaya pengirimannya Rp800.000, tapi dia tetap mau beli. Artinya ya bisa memang kita buat produk mereka berkualitas ekspor, jadi kita optimis,” jelasnya.
Namun Rahman tetap mengingatkan kepada para pelaku UMKM untuk selalu menjaga kualitas produknya, mulai dari memperhatikan kesehatan produk, higienitas, dan segala komponen yang ada dalam produk tersebut.
“Jadi bagaimana hak-hak konsumen juga harus diberikan, diperhatikan oleh UMKM ini. Contoh kesehatannya, higienitasnya, komponen apa yang ada di produk itu,” tutupnya
Sumber bisnis, edit koranbumn