PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengklaim menjadi bank pertama di Indonesia yang masuk dalam ekosistemĀ mataverse. Terobosan ini memungkinkan nasabah untuk mendapat akses layanan perbankan di ruang virtual dari mana saja dan kapan saja.
Kehadiran BRI dalam ekosistemĀ metaverseĀ ini tercipta setelah menandatangani nota kesepahaman bersama WIR Group. Hal itu diungkapkanĀ Head of Research & Development TeamĀ sekaligusĀ Chief Innovation OfficerĀ WIR Group, Jeffrey Budiman dalam Webinar Generasi Metaverse yang dihelat BRI belum lama ini. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Dhoni Ramadi selaku Executive Vice President dari Retail Payment Division BRI.
Jeffrey mengatakan nasabah dapat merasakan pengalaman layanan perbankan secara imersif dan lebih ānyataā melaluiĀ metaverseĀ tersebut. Penyabet penghargaan The Young Achiever of The Year pada tahun 2012 versi majalah CMO Asia (Singapore) ini mengatakan inovasi digital di dunia perbankan merupakan keharusan mengingat adanya perubahan perubahan perilaku konsumen yang signifikan.
āKe depan, kita dapat memilih layanan sesuai dengan preferensi kita. Baik layanan fisik, digital, sampaiĀ mataverseĀ sudah hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di era saat ini yang serba dinamis. Jadi yang sekaligus saya luruskan adalah bahwaĀ metaverseĀ bukan sekadar jual beli NFT, itu (metaverse) adalah ruang virtual dengan pengalaman unik yang bisa menjadi tempat masyarakat mendapatkan kebutuhannya, termasuk perbankan,ā terang Jeffrey dalam keterangan tertulis pada Selasa (8/3).
Dalam webinar yang berjalan secara interaktif tersebut, Jeffry menambahkanĀ metaverseĀ dapat menjadiĀ game changerĀ inklusi keuangan di Indonesia. Sebab, ruang virtual itu telah meruntuhkan batasan ruang dan waktu, sehingga bisa dijangkau oleh nasabah dari seluruh penjuru Indonesia.
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan inklusi keuangan bisa menembus angka 90% pada 2024. Hal ini juga sejalan dengan visi BRI untuk menjadi perseroan menjadi The Most Valuable Banking Group & Champion of Financial Inclusion pada 2025.
āBanyak hal yang bisa dieksplorasi oleh masyarakat saat berinteraksi diĀ metaverse. Jadi ruang virtual itu sangat bisa dipersonalisasi sehingga punya pengalaman yang sangat unik. Akan banyak kesempatan baru dan tidak menutup kemungkinan ada potensi ekonomi di sana,ā ungkap Jeffrey.
Sementara itu, Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan perseroan senantiasa mengutamakan kenyamanan dan keamanan nasabah. Dengan memperkuat dua aspek itu,Ā virtual branchĀ diĀ metaverseĀ diklaim akan membawa nasabah pada pengalaman unik selama mendapatkan pelayanan.
Virtual branchĀ diĀ metaverseĀ ini tidak sekadar melayani kebutuhan perbankan nasabah. Lebih dari itu, Handayani menuturkan BRI akan semakin dekat dalam melayani masyarakat dengan memberikan edukasi perbankan dan layanan digital lainnya yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Digitalisasi ini pun diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat mendapat layanan perbankan secara cepat, mudah, efektif, dan aman.
āBRI senantiasa mengedepankanĀ customer experienceĀ dalam setiap layanan, hadirnya BRI ke dalam duniaĀ metaverseĀ diharapkan bisa menjadiĀ journeyĀ baru yang menyenangkan untukĀ customerĀ sekaligus dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi untuk melakukan berbagai layanan transaksi digital jugaĀ costumer serviceĀ yang lebih baik ke depannya, baik secaraĀ virtuallyĀ maupunĀ on-site,ā ungkap Handayani.
Sejalan dengan inovasi produk BRI, kinerja sektor digital perusahaan mencatat pertumbuhan yang menjanjikan, salah satunya ialahĀ mobile bankingĀ BRImo. Sampai dengan akhir 2021,Ā Financial Super AppsĀ milik BRI itu telah digunakan oleh lebih dari 14 juta pengguna dengan laju transaksi tumbuh sebesar 66,24%Ā year on yearĀ (yoy) menjadi 1,27 miliar transaksi
Sumber Kontan, edit koranbumn