PT Asuransi BRI Life (BRI Life) memfokuskan strategi investasi pada tahun Naga Kayu 2024 pada instrumen investasi ke Surat Utang Negara (SUN). Perusahaan mendorong portofolio SUN mendekati 80% dari total keseluruhan investasi tahun ini.
“Kami masih sama, sebagian besar komposisinya di SUN. Dan kedepannya akan sama mungkin mendekati 80%,” kata Plt. Direktur Utama BRI Life I Dewa Gede Agung saat dihubungi Bisnis, Jumat (5/1/2024).
Selain SUN, BRI Life juga menempatkan instrumen investasi pada reksadana dan pasar uang. Dewa menyebut bahwa komposisi penempatan tersebut berbeda dengan kondisi pada industri asuransi jiwa yang dominan menempatkan dalam komponen SUN dan saham.
Dewa memastikan bahwa BRI Life dalam melakukan kegiatan investasinya menerapkan prinsip aman. Selain itu juga tetap bersifat likuid dan bisa mendukung profitabilitas perseroan.
“Pengelolaan balance sheet yang profesional dan accountable berdasarkan prinsip kehati-hatian diperlukan untuk memberikan keuntungan dan manfaat optimal bagi seluruh pihak yang berkepentingan,” ungkapnya.
Mengutip laporan posisi keuangan unaudited perusahaan, per kuartal I/2023 komposisi investasi terbesar didominasi oleh surat berharga yang diterbitkan oleh negara RI. Investasi jenis ini mencapai Rp8,85 triliun, tumbuh 45% secara yoy dari posisi sebelumnya Rp6,10 triliun.
Selanjutnya, investasi pada saham terpantau tumbuh lima kali lipat mencapai Rp2,73 triliun pada kuartal I/2023 dari posisi pada kuartal I/2023 sebesar Rp406,57 miliar. Kala itu, perseroan membukukan laba setelah pajak tumbuh 80% secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar Rp112,23 miliar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn