PT Asuransi BRI Life menargetkan dapat menjadi lima besar pemain industri asuransi jiwa dari sisi pendapatan premi bruto pada 2025.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengatakan, berdasarkan pendapatan bruto pada kuartal I/2022, perseroan masih berada di peringkat kedelapan di industri asuransi jiwa. Sedangkan dari sisi pendapatan premi baru yang disetahunkan menempati posisi tiga besar di industri.
Sepanjang kuartal I/2022, pendapatan premi BRI Life mampu mencapai Rp2,5 triliun, naik 51,8 persen dibandingkan kuartal I/2021 yang senilai Rp1,65 triliun.
“Dari induk kami PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan FWD Management Holding Limited mendorong kami untuk jadi big player. Harapan di 2025 bisa masuk lima besar dari sisi gross written premium [premi bruto],” ujar Iwan, dikutip Jumat (27/5/2022).
Menurutnya, target tersebut berpeluang untuk dicapai karena penetrasi ke nasabah induk Bank BRI masih sangat terbuka. Demikian pula dengan pasar non-BRI.
Guna mengejar target di 2025, BRI Life membidik pertumbuhan hingga akhir 2022 ini dapat mencapai di atas industri yang saat ini berkisar 10-15 persen. Sejak tahun lalu, perseroan pun telah melakukan pemetaan terhadap nasabah Bank BRI untuk mengetahui produk asuransi yang dibutuhkan mereka.
“Strategi kami harus tumbuh di atas industri kalau mau gain market share, itu yang terus kami dorong,” katanya.
Selain itu, untuk melakukan penetrasi lebih dalam kepada nasabah Bank BRI, perseroan juga menyediakan asuransi mikro dengan premi Rp50.000 setahun. Dengan asuransi mikro tersebut, BRI Life mampu menggaet 1-1,5 juta pemegang polis tiap bulannya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn