PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memperkirakan penarikan fasilitas kredit bakal meningkat sampai akhir tahun. Dengan demikian, kredit menganggur atau undisbursed loan akan mengalami penurunan.
Corporate Secretary Aestika Oryza Gunarto mengatakan undisbursed loan BRI pada akhir September 2020 tercatat sebesar Rp122,4 triliun atau menurun 5,8 persen secara year to date. Pada akhir Desember 2019, nilai undisbursed loan sebesar Rp130 triliun.
Undisbursed loan yang makin melandai sejalan dengan penyaluran kredit terutama di segmen UMKM mulai meningkat. Perbaikan ini didorong kondisi perekonomian yang mulai pulih.
Perseroan memperkirakan undisbursed loan yang melandai akan berlanjut sampai dengan akhir tahun.
“Tren ini sejalan dengan mulai meningkatnya penyaluran kredit khususnya di segmen UMKM sejalan dengan kondisi perekonomian yang mulai pulih,” terangnya, Selasa (1/12/2020).
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan kenaikan undisbursed loan mulai menipis dalam dua bulan terakhir. Undisbursed loan per September sebesar Rp1.655,81 triliun atau naik 2,87 persen secara year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan posisi Agustus 2020 sebesar 1,55 persen yoy.
Namun, angka itu lebih rendah dibandingkan dengan tren kenaikan undisbursed loan yang membesar sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan pada Maret 2020. Puncak kenaikan undisbursed loan terjadi pada Juli 2020 sebesar 9,17 persen yoy.
Berdasarkan kelompok bank, kenaikan undisbursed loan per September 2020 terjadi pada BUKU 4 sebesar 9,24 persen yoy, diikuti BUKU 2 sebesar 7,38 persen yoy, dan Bank Syariah BUKU 2 sebesar 20 persen yoy.
Sumber Bisnis, edit koranbumn