PT Bank BRI Syariah Tbk (BRI Syariah) berbagi tips bertahan bagi pelaku usaha di tengah pandemi. Kunci pertamanya adalah adaptasi.
Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah, Fidri Arnaldy, menjelaskan, BRI Syariah memiliki strategi dan mitigasi risiko untuk bertahan dalam pandemi Covid-19 yang membuat kondisi perekonomian menjadi tak menentu. “Strategi ini menjadi pedoman BRI Syariah yang juga bisa digunakan pelaku usaha lain,” kata Fidri dalam keterangan pers, Sabtu (13/6).
Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia membuat para pelaku usaha harus bergerak cepat untuk beradaptasi dan membuat strategi baru. Fidri mengatakan, dalam situasi seperti ini, beradaptasi adalah suatu keharusan.
Strateginya antara lain mengatur arus kas (cashflow) usaha, menerapkan protokol kesehatan, inovasi dan diferensiasi produk, strategi marketing baru, dan memanfaatkan layanan layanan perbankan digital. BRI Syariah menerapkan kelima langkah tersebut karena perlu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
“BRI Syariah juga memaksimalkan penggunaan teknologi untuk melakukan penawaran secara daring serta memaksimalkan layanan perbankan digital seperti pembayaran atau transfer melalui aplikasi mobile BRIS Online,” kata Fidri.
Hingga akhir Mei 2020, total transaksi dilakukan melalui aplikasi mobile BRIS Online mencapai 78,6 persen dari total transaksi keseluruhan. Komposisi transaksi melalui BRIS Online memang mengalami peningkatan selama 2020.
Selama masa pandemi Covid-19 total frekuensi mencapai 11,5 juta transaksi, atau meningkat 36 persen dibandingkan sebelum adanya pandemi Covid-19. Di sisi penyaluran pembiayaan ritel dan mikro, BRI Syariah semakin cepat dan efisien karena dalam internal business process BRI Syariah telah mengembangkan sistem baru.
“i-Kurma yang diluncurkan pada 2019 memungkinkan tenaga pemasar pembiayaan memproses pengajuan pembiayaan nasabah secara digital, di luar kantor,” kata dia.
Sumber Republika, edit koranbumn