Salah satu modal ventura milik BUMN, BRI Ventures mengeklaim alami perkembangan yang cepat dan positif selama 2021.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menyebut hanya dalam waktu 2 tahun sejak didirikan pada 2019, BRI Ventures berhasil mencapai realized profit.
“Menurut saya ini pencapaian yang luar biasa, karena ketika saya memimpin MDI Ventures, butuh waktu 3 tahun untuk mencapai realized profit,” ujarnya, Kamis (23/12/2021).
Sebagai informasi, realized profit adalah ketika perusahaan berhasil melakukan penjualan dan mendapatkan cash. Hal itu berbeda dengan unrealized profit, saat laba belum liquid.
Menurut Nicko liquiditas penting sekali bagi perusahaan modal ventura, karena modal sebagai pengelola dana, modal ventura diharuskan untuk terus menjaga kesehatan keuangan.
Nicko mengatakan salah satu langkah penting BRI Ventures adalah program Dana Ventura Sembrani Nusantara yang diluncurkan pada akhir 2020. Program tersebut mendapatkan pendanaan penuh dari para investor.
Menurut Nicko, Dana Ventura Sembrani Nusantara merupakan dana ventura pertama yang berizin dan dimonitor oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun yang ada dan sudah memiliki izin sebelumnya adalah Perusahaan Modal Ventura (PMV), yang melakukan investasi melalui balance sheet.
Selama tahun 2021, dia melanjutkan, Dana Ventura Sembrani Nusantara dari BRI Ventures telah melakukan investasi di Sayurbox, Andalin, Haus!, Brodo, Yummy Corp, dan beberapa starup lainnya.
Dengan suksesnya Dana Ventura Sembrani Nusantara, menurut Nicko, pada bulan November 2021 BRI Ventures meluncurkan Dana Ventura yang kedua yaitu Dana Ventura Sembrani Kiqani yang berfokus kepada sektor Direct to Consumer brands (D2C). Program tersebut juga mendapatkan respon yang sangat baik dari para investor yang datang dari korporasi, entrepreneur, dan family office.
Nicko mengatakan, inisiatif tersebut sangat penting mengingat perkembangan industri startup saat ini, belum diimbangi oleh industri permodalan dalam negeri.
Selama tahun 2020, Nicko menjelaskan, BRI Ventures telah melakukan investasi ke 10 startup fintech. BRI Ventures yang didirikan pada tahun 2019 mengklaim tidak akan mengulang langkah venture capital lainnya, tetapi menjadi pendobrak agar industri modal ventura di Indonesia menjadi lebih sehat dan maju.
Adapun pada 2021, BRI Ventures tercatat melakukan invstasi di startup fintech seperti Qoala, Xendit, Majoo, Awan Tunai. Selain itu BRI Ventures juga melakukan investasi di bidang agritech seperti Sayurbox, sektor new retail seperti Haus!, Brodo, Yummy Corp, dan sektor logistik seperti Andalin.
Dalam bagian pembinaan, BRI Ventures meluncurkan 2 semester program Sembrani Wira, yang merupakan program akselerator bagi startup.
Nicko mengatakan, batch pertama program tersebut diikuti oleh beberapa sektor startup mulai edutech hingga fintech seperti Gredy, GajiGesa, Brick, MYCL, Minapoli, Biteship, Cooklab dan Tumbasin. Batch kedua BRI Ventures bermitra dengan Grab Ventures Velocity yang juga merupakan program akselerator startup milik Grab.
Beberapa startup yang sangat baik mulai dari environment hingga logistic seperti Octopus, Crewdible, Majoo, iSeller, dan lainnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn