Badan Standardisasi Nasional atau BSN mendorong sektor pariwisata di Sumatra Selatan untuk menerapkan standar nasional Indonesia atau SNI untuk menunjang pemulihan sektor itu yang sempat terpukul oleh pandemi Covid-19.
Kepala BSN Kukuh S. Achmad mengatakan penerapan standardisasi menjadi salah satu kunci untuk memulihkan pariwisata.
“Karena dengan standardisasi, wisatawan bisa kembali yakin untuk berkunjung dan pendapatan dari sektor pariwisata kembali meningkat,” katanya, saat pembukaan Bulan Mutu Nasional di Palembang, Rabu (26/10/2022).
Menurut Kukuh, penerapan standardisasi tidak hanya menjamin kualitas layanan, namun juga memberikan rasa aman pada wisatawan. Wisatawan tak hanya puas berkunjung namun dari sisi keselamatan dan kesehatan wisatawan juga terjamin.
Dia melanjutkan, BSN telah menetapkan SNI 9042:2021 terkait kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan tempat penyelenggaraan dan pendukung kegiatan pariwisata (CHSE). Saat ini, SNI CHSE masih bersifat sukarela (voluntary).
Berdasarkan catatan BSN, terdapat 135 hotel/penginapan/Kawasan wisata yang telah mengantongi sertikat SNI 9042:2021.
Kukuh mengatakan standardisasi dapat menjadi jembatan untuk membantu pelaku bisnis sektor pariwisata untuk menghadapi perubahan dan menjawab tantangan dari masyarakat akan kebutuhan keamanan dan kesehatan.
“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun akan memfasilitasi 800 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendapatkan sertifikasi SNI CHSE,” katanya.
Tidak hanya itu, BSN melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN), juga bekerja sama dengan Kemenparekraf untuk mengembangkan skema akreditasi bagi Lembaga Sertifikasi dengan ruang lingkup kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan di tempat penyelenggaraan wisata dan industri kreatif, mengacu pada SNI 9042 : 2021.
“Penerapan SNI 9042:2021 ini juga didukung oleh Skema Penilaian Kesesuaian yang disusun melibatkan pemangku kepentingan di sektor pariwisata,” kata Kukuh.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan perekonomian Sumsel turut terdampak pandemi Covid-19, sehingga pihaknya berupaya unutk memulihkan perekonomian daerah itu lebih cepat dan kuat.
“Potensi sumberdaya alam dan sumber daya manusia yang potensial di Sumsel, kami berdayakan dan gerakkan secara komprehensif sehingga perekonomian Sumatera Selatan kembali tumbuh dan meningkat lebih baik,” ujarnya.
Pemprov Sumsel pun mendukung langkah BSN yang memperkuat sektor pariwisata lewat penerapan SNI bagi industri jasa pariwisata di daerah itu.
Sumber Bisnis, edit koranbumn