PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar pelatihan dan pendidikan developer, baik online maupun offline, kepada para alumni pondok pesantren dan pegiat ekonomi Islam. Pelatihan dan pendidikan tersebut dilakukan Bank BTN bekerja sama dengan Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle) dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI).
Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mengatakan pelatihan tersebut diikuti oleh sekitar 1.673 alumni santri pondok pesantren dari berbagai daerah di pulau Jawa.”Pelatihan berisi materi pelatihan online mengenenai bisnis developer perumahan, diantaranya mengenai manajemen proyek dan tata cara pembebasan lahan hingga strategi pemasaran,” ujarnya kepada Republika di Jakarta, Selasa (12/5).
Proyek hasil kerjasama pelatihan NU Circle ini diharapkan dapat mencetak developer handal untuk mendorong pembangunan perumahan terkait dengan target sejuta rumah. Adapun pendaftaran pelatihan online dan offline bidang usaha properti tersebut dibuka sejak 27 April – 9 Mei 2020.
“Kami menargetkan jumlah peserta melebihi target yang dipasang sekitar 999 peserta,” ucapnya.
Pelatihan keterampilan bidang perumahan terdiri dari dua tahap yaitu pelatihan online selama periode 11- 16 Mei 2020 dan pelatihan offline yang akan dilakukan usai masa penanganan Covid-19 selesai. Para peserta yang sudah menyelesaikan kedua tahap pelatihan tersebut akan mendapatkan sertifikat khusus.
Adapun materi pelatihan online tersebut di antaranya adalah Tantangan Ekonomi Indonesia dan Peran Sektor Perumahan yang disampaikan oleh Menteri Keuangan yang juga Ketua Umum IAEI, Sri Mulyani. Materi lainnya yang diberikan mengenai kewirausahaan Islam yang akan diajarkan Rais Syuriah PBNU KH Masdar F Mas’udi, dan materi mengenai Kebijakan Perumahan di Indonesia, yang akan disampaikan oleh Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR – Kementrian PUPR Eko Heripoerwanto.
“Kami juga melibatkan pengembang untuk memberikan materi online ataupun pelatihan di lapangan secara langsung, agar para peserta mengetahui bagaimana manajemen proyek perumahan dan bagaimana menjadi developer yang sukses,” ucapnya.
Sementara pelatihan offline atau pelatihan langsung diselenggarakan selama tujuh hari penuh dengan pemberian materi di kelas selama lima hari, sehari kunjungan ke lapangan (salah satu perumahan yang dekat dengan lokasi pelatihan) dan sehari untuk workshop. Saat pelatihan langsung tersebut, para peserta akan diperkaya ketrampilan mendasar untuk memulai proyek perumahan, mulai dari penyusunan anggaran, rencana bisnis, strategi pemasaran, manajemen proyek dan tata cara pembebasan lahan perijinan, serta pembebasan lahan.
Semua materi pelatihan offline akan diajarkan oleh Housing Finance Center (HFC) BTN, yang memang sudah berpengalaman memberikan pelatihan kepada para pengembang muda dan mencetak wirausaha developer. Menurut Pahala dorongan perseroan terhadap pelatihan tersebut, sesuai dengan program pemerintah, khususnya pada masa pandemi Covid-19, dengan memberikan pelatihan yang berkualitas kepada masyarakat khususnya pra pekerja agar kelak menjadi wirausaha mandiri atau berkontribusi pada sektor properti di daerahnya.
“Pendidikan dan pelatihan di sektor properti sudah lama menjadi perhatian BTN karena hal tersebut sesuai dengan visi misi perseroan untuk menjaga sisi supply dan demand di sektor perumahan,” ucapnya.
Sumber Republika, edit koranbumn