PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memperkirakan suku bunga kredit tahun ini masih akan stabil meskipun ada potensi Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuannya.
Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, perkiraan tersebut menyesuaikan dengan biaya dana atau cost of fund (CoF) perseroan yang ditaksir masih tidak akan banyak mengalami perubahan.
Haru juga melihat BI akan tetap berusaha menjaga kestabilan suku bunga di tengah kondisi ekonomi global yang kembali terhadang ketidakpastian dalam hal mengambil keputusan terkait suku bunga.
Seperti diketahui, bunga acuan BI tidak akan berubah di kuartal I 2022 ini. Pasalnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16-17 Maret 2022 telah memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%.
Saat ini untuk di segmen kredit konsumer, suku bunga kredit realisasi baru di BTN berada pada level 5% hingga 8%. Sementara untuk segmen komersial, lanjut Haru, sekarang berada pada 9% hingga 12%.
Likuiditas BTN saat ini masih cukup longgar. Itu ditandai dengan rasio kredit terhadap pendanaan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) berada pada level 92,86% pada akhir 2021. ini merupakan LDR terendah bagi BTN sepanjang lima tahun terakhir.
Rasio dana murah (CASA) BTN juga terus meningkat ke level 44,3% pada akhir 2021 dari 41,1% pada tahun sebelumnya. Hal ini membuat biaya dana bank ini turun ke level 3,13% dari 4,79% pada tahun 2020.
Sumber Kontan, edit koranbumn