Laba unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) yakni BTN Syariah membukukan laba tumbuh 80 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) tembus Rp333,58 miliar sepanjang 2022.
Direktur Utama Haru Koesmahargyo menjelaskan kenaikan tersebut sejalan dengan peningkatan pembiayaan syariah tumbuh sebesar 14,79 persen menjadi Rp33,62 triliun sepanjang 2022.
“Kenaikan laba bersih UUS Bank BTN ini ditopang oleh peningkatan pembiayaan syariah dan perbaikan kualitas pembiayaan,” jelas Haru dalam agenda paparan kinerja BBTN di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Sementara itu, rasio non-performing financing (NPF) gross turun 101 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 3,31 persen.
Dari sisi himpunan dana pihak ketiga (DPK), BTN Syariah mencatat pertumbuhan sebesar 18,38 persen menjadi Rp34,64 triliun. Alhasil, aset BTN Syariah turut meningkat 18,18 persen menjadi Rp45,33 triliun.
Ke depan, BTN Syariah menargetkan pertumbuhan pembiayaan syariah dapat tumbuh hingga 14 persen. Di samping itu, perseroan akan menekan rasio kredit bermasalah untuk mendongkrak laba pada tahun ini.
“Berikutnya strategi kita untuk menurunkan tingkat kredit bermasalah (NPL) termasuk dalam pembiayaan-pembiayaan untuk meningkatkan laba,” pungkasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn