PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus mencatatkan peningkatan penyaluran kredit terutama kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi. Hingga 2 September 2021, bank pelat merah ini telah menyalurkan KPR dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebanyak 93.985 unit dengan nilai Rp 10,3 triliun.
Realisasi tersebut sekitar 89% dari kuota KPR FLPP yang diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada Bank BTN tahun ini yakni sebanyak 105.562 unit dengan nilai Rp 11,2 triliun.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, kredit BTN per Agustus tumbuh 1,04% dari bulan Juni atau naik sebesar Rp 2,7 triliun. Artinya, pembatasan aktivitas masyarakat dengan adanya kebijakan PPKM tidak menghambat penyaluran kredit bank ini.
“Sehingga kredit per Agustus tumbuh 6,02% secara year on year (YoY), naik dari Juni yang tercatat tumbuh 5,59% YoY,” kata Haru .
Haru memperkirakan, pertumbuhan kredit perseroan akan terus berlanjut seiring dengan adanya pelonggaran PPKM, naiknya tingkat vaksinasi dan berbagai stimulus yang diberikan pemerintah seperti insentif pajak dan pelonggaran loan to value (LTV).
BTN juga terus memastikan penyaluran KPR maupun bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah untuk disalurkan ke masyarakat bisa tepat sasaran.
Hingga 10 September 2021, bantuan subsidi upah (BSU) pekerja yang disalurkan melalui Bank BTN sudah tercapai 100% dan tersalur ke rekening pekerja sebanyak 430.196 orang dengan nilai mencapai Rp 430 miliar.
Sedangkan untuk bansos Kementerian Sosial yang disalurkan Bank BTN selama tahun 2021 hingga 22 September 2021 penyalurannya juga telah mencapai 100% baik untuk program keluarga harapan (PKH) maupun program sembako adapun nilainya masing-masing mencapai Rp 682,53 miliar dan Rp1,16 triliun.
SUmber Kontan, edit koranbumn