PG Gempolkerep, Gedeg, Kabupaten Mojokerto, ikut terlibat menjaga kebersihan lingkungan kerja maupun masyarakat di sekitar perusahaannya. Salah satu buktinya, terlihat dari Budidaya Lalat BSF (Black Soldier Fly).
Langkah budidaya ini merupakan salah satu visi PT. Perkebunan Nusantara X sebagai perusahaan agribisnis yang berwawasan lingkungan dan bertujuan untuk mewujudkan industri yang berkelanjutan dalam rangka efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam. Sehingga, mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelangsungan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Perusahaan di bawah naungan PT. Perkebunan Nusantara X tersebut ikut menjaga kebersihan lingkungan kerja maupun masyarakat di sekitar perusahaan yang berada di Kabupaten Mojokerto, terkait dengan dampak pencemaran limbah sampah (rumah tangga maupun pasar). Ketika sampah tidak dikelola dengan baik, akan menjadi sumber malapetaka. Salah satunya adalah penyakit. Karena dengan sampah yang dibiarkan secara liar akan menjadi tempat berkumpulnya lalat hijau yang dalam ilmu kesehatan sebgai katalisator/penghubung kuman ke sebuah makanan maupun minuman yang dihinggapi. Tindakan selanjutnya biasanya sampah dibakar. Perlakuan tersebut mengakibatkan pencemaran udara akibat asap dari pembakaran.
Kegiatan Budidaya Lalat BSF sebagai pengurai sampah organik ini disambut baik oleh perangkat desa dan ibu-ibu tim penggerak PKK Desa Gempolkerep. Acara serah terima bantuan Biopon dan Magot ini dihadiri semua perangkat desa, General Manager Pabrik Gula Gempolkerep, H. Agus Minhandoko, S.P, M.M beserta semua jajaran manajer dan ketua umum serikat pekerja, perwakilan dari Kecamatan Gedeg, dan ibu-ibu tim penggerak PKK Desa Gempolkerep.
“Ini nantinya bisa membawa atau memberikan PAD untuk Desa Gempolkerep yang sedang giat-giatnya untuk menggali Pendapatan Asli Daerah,” ujar Kepala Desa Gempolkerep, H. Jani Suprayogi.
Ia berharap, kegiatan ini bisa menimbulkan energi perkembangan Desa Gempolkerep sekaligus hubungan industri dengan perusahaan.
Di lokasi yang sama, General Manager PG Gempolkerep, H. Agus Minhandoko, S.P, M.M, menyampaikan manfaat magot bisa dikembangkan. Sehingga menjadi bentuk kepedulian pabrik gula terhadap lingkungan. Khususnya di Desa Gempolkerep dan lingkungan sekitarnya,” paparnya.
Dengan fenomena terkait dampak salah satu limbah sampah, maka Pabrik Gula Gempolkerep dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim melakukan budidaya BSF atau Lalat Tentara Hitam sebagai solusi atas limbah sampah tersebut. Sehingga bisa mengubah sampah menjadi berkah.
Sumber PTPN X, edit koranbumn