Potensi perikanan di Provinsi Lampung sangat besar. Pasalnya, Provinsi Lampung memiliki panjang pantai 1.182 Km, dengan jumlah pulau kecil sebanyak 132 pulau.
Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi menginisiasi bisnis perikanan mulai dari perikanan budidaya, perikanan tangkap, pengolahan perikanan dan segmen bisnis perikanan lainnya. Atas hal ini, Pemprov Lampung menggandeng Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) yang merupakan BUMN di bidang perikanan.
Sinergi ini tertuang dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilaksanakan langsung oleh Gubernur Pemprov Lampung Arinal Djunaidi dan Direktur Utama Perum Perindo Fatah Setiawan Topobroto di Bandarlampung (18/09).
Dalam sambutannya, Gubernur Arinal menjelaskan sektor perikanan di Lampung harus digarap dengan serius. Lampung memiliki potensi ikan tuna yang terbesar di Indonesia, bahkan Internasional. Hal ini sesuai dengan hasil seminar antara Persatuan Insinyur Indonesia dan Rektor Institut Pertanian Bogor pada 1995 silam.
“Untuk itu, saya meminta Perum Perindo bersama dinas Perikanan dan Kelautan dan rektor/wakil rektor atau dekan melakukan kunjungan ke Fakultas Perikanan IPB, agar data yang disampaikan ke kita pada saat itu dapat kita pelajari karena ikan tuna sampai hari ini belum kita lakukan tata kelolanya dengan baik,” ujar Gubernur Arinal, Sabtu (20/9/2020).
Selain ikan Tuna, Gubernur Arinal juga menjelaskan bahwa perikanan darat Lampung begitu potensial. Untuk itu, dirinya meminta Perum Perindo untuk meningkatkan perikanan darat di Lampung.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Perindo Fatah Setiawan Topobroto akan merealisasikan Nota Kesepahaman tersebut. Adapun lini usaha utama Perum Perindo, jelas Fatah, diantaranya lini pelabuhan perikanan, lini budidaya ikan, udang dan lini bisnis perdagangan hasil perikanan.
“Rencananya yang akan dikembangkan di Lampung antara lain budidaya ikan belida, patin dan gabus ,” tutur Fatah. Pasalnya, Sungai Mesuji kaya akan sumber ikan seperti Belida, Jelabat dan Baung.
Ikan belida merupakan jenis ikan sungai yang berhabitat di perairan Sumatera bagian selatan. Ikan ini biasanya menjadi bahan dasar kerupuk amplang dan pempek. Namun ikan belida semakin langka untuk didapat.
Guna memperkuat Perum Perindo dan Dinas Perikanan Kelautan Lampung dalam mendukung pembangunan sektor perikanan di Lampung, Fatah menjelaskan bahwa pihaknya juga menggandeng Universitas Lampung dan Politeknik Negeri Lampung, termasuk Bank Lampung dan Pengusaha lokal.
Nantinya, kedua perguruan tinggi Lampung tersebut akan menyusun master plan dan rencana bisnis pengembangan perikanan yang terintegrasi bersama – sama Perum Perindo.
“Untuk pelaksanaanya nanti kami berencana menggandeng juga BUMN lain lintas sektor untuk bersinergi membangun perikanan di Lampung sebagai wujud Agen Pembangunaan, BUMN Untuk Indonesia ”tambahnya.
Sumber Perum Perindo, edit koranbumn