PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengincar potensi kedatangan first traveller yang bakal memulai perjalanan kembali ke Bali setelah dua tahun tersandera pandemi Covid-19
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan sebelum pandemi berlangsung, perseroan telah berencana untuk memperbanyak penerbangan langsung ke Bali dari sejumlah penerbangan internasional dan domestik. Emiten berkode saham GIAA tersebut ingin mendiferensiasikan dengan maskapai lain yang melayani penerbangan ke Bali tanpa transit.
Setiap ada kebijakan yang merelaksasi industri penerbangan, perseroan akan mendorong untuk memulai pengaktifan rute dari Bali. Tercatat saat ini Garuda sudah mulai melayani wisatawan asing dari Jepang dan Sydney menuju ke Bali.
“Kami sudah eksekusi penerbangan langsung. Dari Narita kemudian juga Sydney. Sejauh ini pergerakan rute ke Narita memang agak lambat tapi dari Sydney cukup ramai. Selanjutnya kami akan menambahkan beberapa rute lainnya,” ujarnya dalam webinar daring, Selasa (15/3/2022).
Menurutnya perjalanan internasional dengan tujuan wisata akan lebih cepat pulih dibandingkan dengan untuk penerbangan bisnis. Alasannya saat ini perjalanan bisnis sudah dapat diselesaikan degan pertemuan daring melalui aplikasi. Namun, untuk tur secara virtual tak bisa tergantikan hanya dengan menyaksikannya secara daring. Suasana dan kondisi tempat wisata butuh untuk dirasakan secara langsung.
“Jadi kami nyolong start dulu, terutama traveler internaisonal untuk leissure. Kami nggak boleh kehilangan momentum ini. Terutama yang traveling perdana setelah tersandera pandemi dengan mengambil peluang untuk ke Bali. Jadi incaran kami adalah first time traveller after pandemic,” tekannya.
Guna menyelaraskan target tersebut, maskapai pelat merah ini telah menyusun renacana bisnis dengan asumsi pemulihan rute domestik dimulai pada 2023 dan rute internasional pada 2024. Dia menekankan proyeksi ini didasarkan oleh laporan sejumlah analis yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama,Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan bahwa pemulihan ekonomi di Bali akan fokus pada kualitas. Pemerintah menyasar wisatawan asing dengan durasi liburan lama, dan menghabiskan uang lebih banyak saat belanja.
“Ke depan kita tidak lagi fokus ke kuantitas, tapi kualitas. Pembukaan border diikuti dengan kualitas turis berdasarkan durasi liburan dan uang yang dibelanjakan,” ujar Sandiaga saat diskusi Bali Kembali: From Pandemi to Endemi in Hospitality Industry, Selasa (15/3/2022).
Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tingkat kunjungan wisatawan mancanegara mulai menggeliat. Sejak 3 Februari 2022 – 12 Maret 2022, tercatat ada 5.000 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) datang ke Bali
“Seiring bertambahnya jumlah maskapai setelah Singapore Airlines, Emirates, dan penerbangan dari Australia,”ujarnya.
Seiring dengan meningkatnya jumlah turis, Sandiaga juga berharap pendapatan pajak hotel dan restoran meningkat. Hal ini juga perlu dibarengi dengan pengendalian penyebaran Covid-19. Jika uji coba sukses, rencananya pembukaan untuk PPLN akan diperluas di Indonesia.
Sumber Bisnis, edit koranbumn