PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengucurkan pinjaman sebesar Rp 230 miliar kepada perusahaan afiliasi PT Satria Bahana Sarana. Pinjaman diberikan dengan waktu jatuh tempo satu tahun dan bunga pinjaman 7,25% per tahun.
Jumlah tersebut setara dengan 1,25% dari ekuitas Bukit Asam per 31 Desember 2019 yang tercatat sebesar Rp 18,42 triliun. Satria Bahana Sarana merupakan cucu usaha Bukit Asam yang dimiliki melalui PT Bukit Multi Investama.
Satria Bahana Sarana memiliki kegiatan usaha dalam bidang jasa terkait penambangan yaitu jasa pengupasan tanah, penambangan batubara dan jasa penyewaan alat berat. “Satria Bahana Sarana membutuhkan modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan usahanya,” ungkap Hadis Surya Palapa, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam dalam keterbukaan informasi, Selasa (17/3).
Sementara itu, Bukit Asam memiliki dana kas yang dapat digunakan untuk memberikan pendanaan atas operasional dan modal kerja yang diperlukan oleh Satria Bahana Sarana sehingga akan mencapai efisiensi dan tidak membebani pada laporan keuangan konsolidasi. “Dengan pinjaman ini diharapkan akan memberikan hasil yang positif yang akan meningkatkan pendapatan pada laporan keuangan konsolidasian perseroan,” ungkap Hadis.
Pasalnya dengan pemberian pinjaman ini maka produksi Bukit Asam yang menjadi porsi Satria Bahana Sarana dapat digaransi ketercapaiannya, karena Satria Bahana Sarana bisa memenuhi kewajiban operasional. Sebab Satria Bahana Sarana bisa memperbaiki likuiditas dan ekuitas yang negatif.
Bukit Asam memproyeksikan, dengan adanya transaksi pinjaman ini maka laba periode berjalan 2020 bisa mencapai Rp 4,46 triliun dari proyeksi sebelum transaksi Rp 4,45 triliun. Net profit margin juga berubah dari 18,81% menjadi 18,84%.
Pembayaran utang tersebut akan dilakukan dengan pemotongan outstanding Satria Bahana Sarana kepada Bukit Asam setiap bulannya dan bisa dipercepat apabila Satria Bahana Sarana memiliki kecukupan dana.
Sumber Kontan, edit koranbumn