Emiten batu bara, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) membukukan penurunan laba bersih sampai akhir September 2025. Bukit Asam mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,39 triliun sampai akhir kuartal III/2025.
Laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk PTBA ini tergerus 56,85% secara tahunan, dari Rp3,23 triliun pada akhir September 2024 menjadi Rp1,39 triliun pada akhir September 2025.
Di sisi lain, pendapatan PTBA meningkat 2,20% menjadi Rp31,3 triliun sepanjang 9 bulan 2025, dari sebelumnya sebesar Rp30,65 triliun pada periode yang sama 2024.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail dalam keterangan resminya mengatakan di tengah tekanan harga batu bara global yang masih menurun sepanjang 2025, PTBA mampu mempertahankan kinerja operasional yang solid, serta menjaga profitabilitas melalui peningkatan efisiensi biaya dan optimalisasi portofolio pasar domestik.
“Hal ini tecermin dari pertumbuhan volume produksi dan penjualan yang tetap positif, serta realisasi capex yang mendukung keberlanjutan operasi dan proyek logistik strategis,” ucap Arsal, Kamis (30/10/2025).
Sampai akhir September 2025, PTBA mencetak produksi batu bara sebesar 35,89 juta ton, meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 32,9 juta ton.
Sementara itu, penjualan PTBA naik 8% dari 31,2 juta ton, menjadi 33,7 juta ton sampai akhir September 2025.
Manajemen PTBA menjelaskan meskipun volume penjualan PTBA tercatat meningkat 8% YoY, namun pelemahan harga batu bara, baik Newcastle Index yang turun 22% YoY dan ICI-3 yang turun 16% YoY, berimbas pada pelemahan harga jual rata-rata yang tercatat turun 6% YoY.
Penjualan domestik PTBA juga naik 11% menjadi 18,8 juta ton, sedangkan penjualan ekspor PTBA meningkat 4% menjadi 14,8 juta ton. Pada periode ini, lima negara tujuan ekspor terbesar ditempati oleh Bangladesh, India, Filipina, Vietnam, dan Korea Selatan.
PTBA juga melaporkan total aset pada akhir September 2025 tercatat sebesar Rp42,8 Triliun atau naik 3% dibandingkan akhir tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp41,8 triliun dengan saldo kas dan setara kas sebesar Rp4 triliun atau turun 3% dibandingkan dengan akhir tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp4,1 triliun.
Sementara itu, total liabilitas pada akhir September 2025 tercatat naik dari posisi pada akhir Desember 2024 sebesar Rp19,1 triliun, naik menjadi Rp22,1 triliun. Pada saat yang sama, total ekuitas PTBA tercatat menurun dari posisi akhir Desember 2024 sebesar Rp22,6 triliun menjadi Rp20,8 triliun pada akhir September 2025
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















