Anggota dari MIND ID (Mining Industry Indonesia), menerapkan program – program manajemen karbon dalam operasional pertambangan untuk menyediakan energi yang lebih ramah lingkungan. Upaya ini sebagai langkah perusahaan dalam mengurangi emisi karbon global dan mendukung komitmen Indonesia dalam Presidensi G20 untuk memimpin negara – negara dalam memitigasi perubahan iklim dan transisi energi yang berkelanjutan.
Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail mengungkapkan Bukit Asam sedang memantapkan eksistensi dan transformasi untuk menjadi perusahaan energi yang ramah lingkungan melalui penambahan portofolio pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), pengembangan hilirisasi batu bara, dan pengembangan industri kimia dengan menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus di Tanjung Enim.
Tidak hanya itu, Bukit Asam juga sedang gencar menerapkan carbon management program, sebuah program integrasi yang bertujuan untuk menerapkan dekarbonisasi operasional pertambangan, khususnya pertambangan batu bara.
“Saat ini, Bukit Asam tengah melakukan berbagai usaha manajemen karbon melalui sejumlah upaya seperti reklamasi, dekarbonisasi operasional tambang, dan studi carbon capture, utilization, and storage (CCUS),” tukas Arsal.
Dari sisi operasional pertambangan, Bukit Asam telah menjalankan 2 program berkaitan dengan dekarbonisasi, yakni: 1) Eco Mechanized Mining yang mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar berbasis fosil menjadi elektrik, dan 2) E-Mining Reporting System yang memungkinkan pelaporan produksi secara real time dan daring, sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Bukit Asam juga melakukan reforestasi pada lahan bekas tambang dengan menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan studi terkait tanaman yang mampu mereduksi emisi karbon di udara. Penggantian bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian BPO-Halon 1211 pada alat pemadam api ringan (APAR) juga dilakukan.
Wujud komitmen terhadap isu perubahan iklim juga telah ditunjukkan dengan kerja sama strategis antara Bukit Asam dan lembaga internasional Carbon Disclosure Project (CDP) dalam bentuk pendampingan penyusunan laporan CDP-Climate Change Bukit Asam.
Kompetisi Dekarbonisasi
Sebagai upaya melahirkan inovasi-inovasi teknologi dekarbonisasi di bidang pertambangan, khususnya batu bara, Bukit Asam menggelar kompetisi Bukit Asam Innovation Awards 2022 (BAIA 2022) Greenovator. Untuk pertama kalinya, Bukit Asam mengusung tema dekarbonisasi dalam kompetisi yang digelar setiap dua tahun sekali sejak tahun 2014 tersebut. Kompetisi pun dibuka bagi publik, baik dari perguruan tinggi, perusahaan rintisan, lembaga penelitian, ataupun umum.
“Kami mengundang putra-putri terbaik bangsa, inovator, peneliti, dan pencinta lingkungan untuk turut ambil bagian dalam BAIA 2022 Greenovator. Bersama tumbuhkan kreativitas dan inovasi untuk mewujudkan bumi yang lebih hijau,” ujar Arsal Ismail dalam sambutan peluncuran BAIA 2022.
Melalui kompetisi BAIA 2022, Bukit Asam kembali menegaskan komitmen dekarbonisasi dengan mengundang kontribusi riset dan inovasi teknologi dekarbonisasi anak bangsa di bidang aktivitas pertambangan untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) Indonesia di 2060 atau lebih awal.
Pendaftaran kompetisi BAIA 2022 dapat dilakukan secara daring mulai 6 April hingga 31 Agustus 2022 melalui website greenovator.ptba.co.id.
BAIA 2022 Greenovator merupakan bagian dari BIGMIND (Boosting Innovator & Greenovator in Mining Industry) yang digawangi oleh MIND ID. Kompetisi ini diharapkan dapat melahirkan inovasi-inovasi yang dapat diimplementasikan untuk tercapainya dekarbonisasi.
Tahapan Penyelenggaraan BAIA 2022
BAIA 2022 mengundang sebanyak-banyaknya kelompok inovator dari perguruan tinggi/universitas, perusahaan rintisan (start-up), lembaga penelitian, dan umum untuk menciptakan inovasi di dalam 2 kategori berikut ini: 1) CCUS yang mencakup karya inovasi pada proses post-combustion pada aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan pabrik gasifikasi, serta 2) Carbon Reduction yang mencakup karya inovasi yang berkaitan dengan metode carbon reduction pada aktivitas pertambangan batu bara.
Karya inovasi merupakan hasil karya orisinal peserta yang telah mencapai tingkat kesiapan teknologi minimal level 4 yaitu validasi teknologi dalam lingkungan laboratorium. Setelah peserta melakukan pendaftaran dan mengajukan proposal inovasi, tim dan dewan juri akan melakukan penilaian terhadap proposal inovasi yang diajukan.
Penilaian akan menitiberatkan pada aspek sistematika, dampak, inovasi, kesiapan teknologi, dan keberlanjutan. Peserta dengan karya inovasi terbaik yang telah ditetapkan oleh tim dan dewan juri akan diundang melakukan presentasi dan pengujian hasil inovasi di hadapan dewan juri.
Berdasarkan penilaian oleh tim dan dewan juri, pemenang kompetisi BAIA 2022 akan ditetapkan dan diberikan penghargaan, serta hasil karya inovasinya akan didaftarkan menjadi Hak Kekayaan Intelektual. Para pemenang juga akan mendapatkan total hadiah Rp3 miliar.
“Semoga kiranya rangkaian BAIA 2022 Greenovator berjalan dengan lancar. Kami berharap kegiatan ini dapat menyelaraskan kebutuhan industri dengan aktivitas penelitian dan pengembangan sehingga menghasilkan inovasi yang dapat diimplementasikan untuk mencapaikan dekarbonisasi,” tutup Arsal.