Uji efektivitas NPK Pelangi JOS sebagai inovasi terbaru dari PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), kembali menunjukkan kenaikan signifikan hasil pertanian masyarakat melalui program Demonstration Plot (Demplot). Terbaru, komoditas jagung di Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, naik sebesar 41 persen dari sebelumnya dengan masa tanam 110 hari untuk biji kering.
VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim Indah Febrianty, mengungkapkan kenaikan tersebut dilihat dari hasil panen rata-rata petani sebesar 7,8 ton per Hektare (Ha), dibanding perlakuan petani dengan hasil maksimal 5,5 ton/Ha. Jagung yang dilakukan demplot adalah varietas Arumba
“Hasil panen dihitung menggunakan parameter jagung pipil, dalam artian adalah hasil bersih tanpa tongkol,” ujar Indah, saat panen perdana hasil demplot pada Minggu (21/8/2022).
Selain diukur berdasarkan hasil panen, produktivitas tanaman menggunakan NPK Pelangi JOS juga terlihat dari batang serta daun jagung yang jauh lebih tinggi dan sehat. Berdasarkan sampel, tongkol jagung yang menggunakan produk terbaru Pupuk Kaltim itu mencapai tinggi rata-rata 17,77 centimeter (cm), sedangkan pada kontrol petani hanya berkisar 16,27 cm.
“Jadi selain penggunaan dosis yang lebih efisien, pertumbuhan tanaman juga jauh lebih sehat dari sebelumnya. Hal ini menunjukkan jika NPK Pelangi JOS cocok untuk berbagai jenis karakteristik lahan, dengan daya dukung optimal,” lanjut Indah.
NPK Pelangi JOS sebagai gabungan pupuk kimia dan hayati pertama di Indonesia, telah diperkaya dengan mikroba unggul yang berfungsi untuk menambat nitrogen, melarutkan fosfat, dan mendorong hormon pertumbuhan. Keunggulan ini mampu menjadikan tanah semakin kaya akan nutrisi tanpa harus kehilangan daya dukung lahan.
Produk ini juga bentuk dorongan Pupuk Kaltim agar petani dapat menjalankan praktik sustainable agriculture. Dimana NPK Pelangi JOS tak hanya memiliki unsur NPK, tapi juga agen hayati yang berfungsi memperkaya sifat biologis tanah agar tetap lestari, sehingga lahan terjaga untuk musim tanam selanjutnya.
Beberapa daerah yang telah melaksanakan uji coba demplot pun membuktikan efektivitas produk pada berbagai mokoditas, dengan peningkatan hasil panen rata-rata mencapai 15-50 persen dari sebelumnya untuk dosis 70 hingga 100 persen.
“Dari hasil demplot ini, kami harap petani tidak ragu dengan kualitas NPK Pelangi JOS. Jika diaplikasikan dengan dosis tepat, unsur hara akan cepat terurai dan tersedia bagi tanaman sehingga tidak menjadi residu dalam tanah,” tambah Indah.
Erwandi, Ketua Kelompok Tani Subur Makmur Desa Legundi, mengakui keunggulan NPK Pelangi JOS. Dari hasil panen, terlihat jika produktivitas tanaman dan hasil yang didapatkan mampu lebih tinggi dari sebelumnya, meski masa tanam dalam kondisi yang cukup ekstrem.
“Bahkan penggunaan dosis lebih rendah dari pemupukan biasa saja hasilnya jauh lebih maksimal. Kami sangat akui kualitas NPK Pelangi JOS melihat hasil panen kali ini,” kata Erwandi.
Senada, petani milenial Lampung Selatan Putu Satriawan, mengungkapkan NPK Pelangi JOS juga terbukti mampu menjadikan akar tanaman jagung lebih kokoh, sehingga serabut akar makin banyak dan penyerapan unsur hara pun menjadi lebih baik.
“Dengan perakaran yang lebih baik, maka penyerapan unsur hara juga makin maksimal. Hal ini bisa terlihat dari penggunaan NPK Pelangi JOS, dan sangat kami rekomendasikan bagi petani agar produktivitas hasil makin meningkat,” tutur Putu Satriawan.