Wakil Direktur Utama Perum Bulog Marga Taufiq mengatakan cadangan beras nasional saat ini yang mencapai lebih dari 3,8 juta ton lebih dari cukup untuk menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2025.
“Cukup, lebih dari cukup. Kita masih punya lebih dari 3,8 juta ton (cadangan beras pemerintah/CBP) sekarang,” kata Marga di Jakarta, Rabu (5/11/2025), dikutip dari Antara.
Dia mengatakan Bulog telah menyiapkan langkah untuk memastikan penyaluran beras ke daerah-daerah tetap lancar menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru saat permintaan biasanya meningkat.
Marga menambahkan, sebagai operator pangan nasional, Bulog senantiasa siap menjalankan arahan pemerintah dalam menjaga ketahanan dan stabilitas pasokan beras nasional.
Sedangkan menurut Direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto, stok beras saat ini adalah yang tertinggi sejak Bulog pertama kali dibentuk.
Prihasto menegaskan, Bulog siap mengeluarkan stok beras dari gudang kapan pun diperlukan, terutama bila ada instruksi langsung dari pemerintah untuk menjaga keseimbangan harga di pasar.
Dia mengatakan Bulog optimistis kebutuhan beras nasional selama Natal dan Tahun Baru akan terpenuhi tanpa kendala berarti, termasuk di wilayah dengan tingkat konsumsi tinggi.
“Bulog sebagai operator, kalau memang kami diperintahkan untuk mengeluarkan stok yang ada, ya kami keluarkan stok yang ada,” ungkap Prihasto.
“Stok kita kan cukup besar. Saat ini posisi sudah 3,8 juta ton dan itu tertinggi sepanjang sejarah, sejak berdirinya Bulog.”
Selain menjaga ketersediaan stok, Bulog juga terus mengoptimalkan distribusi melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk memastikan harga beras tetap stabil di pasaran.
Ia mengatakan melalui kolaborasi dengan pemerintah dan pihak terkait, Bulog berkomitmen menjaga pasokan beras tetap aman, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang dan penuh kepastian.
“Kalau tadi ditanyakan juga terkait dengan bagaimana nanti untuk persiapan stok beras Natal dan Tahun Baru, insyaallah kalau Natal dan Tahun Baru dengan stok yang ada sekarang ini, kita percaya bahwa stok kita aman,” kata Prihasto.
















