Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola bandara, PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II), melakukan sejumlah persiapan dalam menyambut masa angkutan Natal dan tahun baru. Kedua BUMN tersebut menetapkan posko Nataru selama 18 hari, mulai 18 Desember 2023-4 Januari 2024.
“Sejalan peningkatan trafik udara, kami sangat optimistis pergerakan trafik Nataru jauh lebih tinggi dari Lebaran dan Nataru tahun lalu,” ujar Dirut AP I Faik Fahmi saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Faik menyampaikan tingkat pemulihan pascapandemi di 16 bandara yang dikelola AP I telah mencapai 86 persen. Faik mengatakan, AP I siap mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang selama Nataru.
“Menteri Perhubungan memperkirakan 107 juta penumpang pada Nataru atau signifikan dari Nataru 2022 yang hanya 44 juta,” kata Faik.
Faik mengatakan, isu utama pada masa puncak ialah terkait kesiapan armada pesawat. Berdasarkan data Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kemenhub, Faik menyebut jumlah armada untuk Nataru 2023/2024 mencapai 444 pesawat atau naik dibandingkan Nataru sebelumnya yang sebanyak 412 pesawat.
“Ini untuk mengantisipasi kecenderungan permintaan jauh lebih tinggi daripada yang beroperasi. Mudah-mudahan tahun ini isu harga tiket tinggi karena keterbatasan armada bisa kita antisipasi lebih baik,” ujar Faik.
Faik mengatakan AP I telah membuat proyeksi dalam menghadapi Nataru. Salah satu proyeksi yang bersifat moderat dengan jumlah penumpang mencapai 4,1 juta orang atau 228 ribu orang per hari yang mengalami kenaikan 25 persen dibandingkan Nataru 2022.
“Untuk itu, kita juga melibatkan penambahan 4.680 personel termasuk dari TNI Polri untuk seluruh bandara AP I menghadapi Nataru nanti,” kata Faik.
Optimisme yang sama juga disampaikan Plt Direktur Utama AP II Wendo Asrul Rose. Wendo mengatakan jumlah penumpang di AP II hingga November 2023 telah mencapai 72,5 juta orang.
“Target kami tahun ini 73,3 juta penumpang dan kemungkinan besar terlampaui dengan adanya Nataru,” kata Wendo.
Wendo mengatakan hal ini ditopang dengan tingkat pemulihan di seluruh bandara AP II telah menyentuh angka 88 persen. Wendo memproyeksikan 4 juta penumpang di AP II atau naik delapan persen dari Nataru 2022 yang sebesar 3,7 juta penumpang.
“Kita juga telah menerima permohonan extra flight per 31 Desember itu ada 456 pergerakan pesawat,” kata Wendo.
Sumber Republika, edit koranbumn