PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mengungkapkan capaian produksi di tengah situasi pandemi berada di atas target Work Plan & Budget (WP&B) pada 2021.
Berdasarkan data per 31 Desember 2021, capaian PHM di bidang produksi untuk minyak dan kondesat adalah sebesar 24,8 ribu BOPD, lifting gas sebesar 480 MMSCFD, dan well head gas sebesar 526 MMSCFD.
“Capaian ini berarti 110 persen diatas target RKAP untuk minyak dan 113 persen diatas target RKAP untuk gas,” ujar General Manager PHM Agus Amperianto dalam keterangan tertulis, Kamis (27/1/2022).
Dia melanjutkan, PHM hingga minggu ketiga Desember 2021 telah berhasil mengebor sebanyak 73 sumur pengembangan dan 2 sumur eksplorasi.
“Sementara untuk kegiatan operasi well intervention juga telah mencapai 60 kegiatan work over dan 4.157 kegiatan well service,” katanya.
Selain itu, Agus menyampaikan PHM juga berhasil meraih dua penghargaan Proper Emas untuk Lapangan BSP dan SPU, serta 3 Proper Hijau untuk Lapangan CPU, NPU, dan HCA pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) KLHK.
“Tentunya semua ini tidak lepas dari dukungan penuh dari PT Pertamina Hulu Indonesia selaku induk Perusahaan dan juga kerja sama, kolaborasi, dan komunikasi yang sangat baik dengan SKK Migas, baik yang berada di Pusat maupun Perwakilan Kalsul,” terangnya.
Di sisi lain, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto mengungkapkan bahwa persetujuan insentif pemerintah untuk PHM telah mendorong PHM meningkatkan investasi yang diperlukan dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi migas di WK Mahakam.
Dalam peninjauan langsung lokasi sumur eksplorasi Manpatu-1X (MPT-1X) sebagai cadangan migas baru yang ditemukan PHM, Agus menyebutkan sumur eksplorasi MPT-1X merupakan penemuan pertama di tahun 2022 dan diharapkan dapat membuka peluang-peluang ditemukannya sumber migas lain di WK Mahakam.
“Temuan ini tentunya menumbuhkan optimisme dan semangat bagi SKK Migas dan tentunya PHM guna memenuhi capaian target produksi nasional yaitu 1 juta BOPD (barel minyak per hari) untuk minyak dan 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari) untuk gas di tahun 2030,” katanya.
Selain itu, secara simbolis Dwi menyerahkan jaket “Pejuang 1 Juta Barel” kepada dua orang pekerja PHM di Rig Hakuryu-14 sebagai bentuk penghargaan atas komitmen PHM dalam upaya meningkatkan produksi migas nasional.
Adapun, dia berharap setiap kegiatan operasi selalu dapat mengutamakan aspek keselamatan. “Upaya kita dalam meningkatkan produksi jangan sampai mengorbankan K3LL (Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan). Hal tersebut tetap menjadi KPI (Key Performance Indicator) utama bagi kita. Untuk itu, tetap selalu utamakan safety dalam setiap aspek pekerjaan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sumur eksplorasi MPT-1X berada di area South Mahakam di perairan lepas pantai Balikpapan yang merupakan penemuan eksplorasi di antara lapangan-lapangan migas yang sudah ada.
Pengeboran dimulai pada Oktober 2021 menggunakan Rig Hakuryu-14 milik PT Japan Drilling Indonesia dengan kedalaman 3776.4 meter. Hasil DST-2 di Sepinggan Carbonate Sequence telah dilakukan pada 18 Januari 2022 dengan hasil Uji Alir (DST) gas sebesar 15 juta standar kaki kubik per hari dan kondensat sebesar 428 barel per hari di choke 40″/64″.
Sumber Bisnis, edit koranbumn