Pemerintah melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memastikan rencana penambahan kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia akan melampaui 10%.
CEO Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan, target penambahan saham yang tengah diupayakan bahkan mencapai 12%.
“Saya target malah 12%,” kata Rosan usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto, Selasa (16/9/2025).
Rosan menyebutkan, pembahasan teknis akuisisi tambahan saham tersebut kini sudah memasuki tahap akhir. Soal nilai transaksi, dia enggan menjelaskan secara gamblang.
“Nanti saya ini, karena sudah hampir final,” ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya masih menunggu arahan langsung dari Presiden sebelum pengumuman resmi dilakukan.
“Dalam waktu dekat sedang menunggu arahan dari Bapak Presiden,” kata Rosan.
Saat ditanya apakah Presiden menyetujui angka tambahan saham di atas 10%, Rosan menegaskan bahwa justru dirinya mengusulkan target lebih tinggi.
Menariknya, Rosan memastikan skema perolehan tambahan saham ini tidak akan membebani keuangan negara.
“Free of charge [gratis], mantap kan,” ujarnya sambil tersenyum.
Jika terealisasi, tambahan saham tersebut akan semakin memperkuat posisi Indonesia dalam kepemilikan PT Freeport Indonesia. Sebelumnya, lewat divestasi pada 2018, Indonesia telah menguasai 51,2% saham perusahaan tambang emas dan tembaga raksasa itu melalui Inalum (MIND ID).
Dengan divestasi tambahan 10%, kepemilikan saham MIND ID di PTFI akan bertambah menjadi sekitar 61%, atau bila tambahan saham 12% maka menjadi 63,2%.
Divestasi tambahan saham Freeport ini menjadi salah satu syarat bagi Freeport untuk mendapat perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) selepas 2041.
Sumber Bisnis, edit koranbumn













