Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir menjelaskan alasan dibalik penunjukkan dua warga negara asing (WNA) di jajaran direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA).
Pandu menyebut, hal itu dilakukan dalam rangka mendorong kinerja maskapai penerbangan pelat merah tersebut agar lebih bertaraf internasional.
“Memang dari sisi Danantara ini kita ingin membawa paradigma baru. Bukan lagi hanya ngelihat ke dalam tapi juga ngelihat ke luar,” kata Pandu saat ditemui di JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Dia lantas mencontohkan, sejumlah masakapai internasional juga turut menerapkan hal tersebut. Salah satunya yakni Emirates. Di samping itu, Pandu juga menyebut praktik yang sama juga dilakukan oleh maskapai Air New Zealand.
“Profit mereka [yang memiliki direksi asing], kalau kita ngomong revenue, itu 2 kali lipat Garuda. Mungkin bisa dibilang majority juga orang asing bukan orang New Zealand di maskapai Air New Zealand,” tambahnya.
Sebagai informasi, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2025, para pemegang saham Garuda Indonesia resmi menyetujui pengangkatan Glenny H. Kairupan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru.
RUPSLB pun memberhentikan dengan hormat Wamildan Tsani yang menjabat sebagai Direktur Utama sejak 15 November 2024. Selain itu, GIAA juga menunjuk Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.
Sebelum bergabung ke Garuda Indonesia, Kunduvara tercatat menjabat sebagai Divisional Vice President Financial Services di Singapore Airlines sejak 2019 hingga 2025. Kunduvara juga telah malang melintang menempati sejumlah posisi di Singapore Airlines sejak dari 2000 sebagai Senior Technical Services Engineer.
Sementara itu, eksekutif warga negara asing lainnya yang ditunjuk bergabung ke GIAA adalah Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi. Sebelumnya, Neil memang telah malang melintang di industri aviasi.
Pada 2018, Neil pernah menjabat sebagai COO Air Italy. Kemudian, Neil menjabat sebagai President and COO di Green Africa Airways pada 2019 sampai 2021. Neil juga sempat menjadi Chief Procurement Officer & Head of Transformation di Scandinavian Airlines pada 2019 sampai 2025.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















