Ciptakan Pengolahan Sampah Organik dengan Lalat ‘Tentara Hitam’ di Rest Area Tol JTTS, Hutama Karya Wujudkan Tol Hijau dan Ramah Lingkungan.
Sampah Organik memiliki nilai dan manfaat ekonomis apabila dilakukan pengolahaan secara baik dan benar? Selain memiliki nilai ekonomis tentunya sampah organik juga dapat dimanfaatkan kembali untuk berbagai keperluan pelestarian lingkuangan lho!
Upaya pengolahan sampah organik tersebut, saat ini sedang digagas oleh Tim TJSL Hutama Karya bekerja sama dengan Berkah Bersama Abadi (BBA) melalui program “HK Peduli Lingkungan” dengan menggunakan teknik Bio-Conversion BSF (Black Soldier Fly/Lalat Tentara Hitam) yang berlokasi di Rest Area B-215 Lampung.
Dengan metode BSF ini, pengolahan sampah organik akan menghasilkan 2 produk yaitu pupuk organik dengan tingkat amonia lebih tinggi dari pupuk kompos, serta larva BSF yang dapat dijadikan pakan ternak diantaranya ikan dan unggas.
Sebelum diterapkan langsung di Rest Area B-215 Lampung, Tim TJSL Hutama Karya yang diwakili langsung oleh Agus Kosasih selaku Vice President TJSL telah melakukan pembukaan pelatihan Pengolahan Sampah Organik melalui media BSF yang berlokasi di Pondok Maggot, Ds. Babakan – Kab. Bogor.
Melalui serangkaian kegiatan pelatihan Pengolahan Sampah Organik melalui media BSF yang dilakukan oleh Hutama Karya bersama BBA ini, semoga menjadi salah satu terobosan Hutama Karya dalam mengurangi sampah organik yang berada di sekitar Rest Area 215-B Lampung, sekaligus menjadi wujud nyata komitmen perusahaan untuk mewujudkan tol yang hijau dan ramah lingkungan bagi pengguna Jalan Tol Hutama Karya.