PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) dikunjungi oleh delegasi dari China Nonferrous Metals Industry Association Recycling Metal Branch (CMRA). Delegasi yang dipimpin oleh Jiwei Wang ini tengah menjajaki lokasi untuk memindahkan industri daur ulang ke luar Tiongkok. Sebelum berkunjung ke KBN, delegasi CMRA terlebih dahulu meninjau ke beberapa lokasi di Vietnam dan Filipina.
Di KBN, delegasi diterima oleh Direktur Pengembangan KBN Rahayu Ahmad Junaedi, beberapa Kepala Divisi dan pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di kantor pusat KBN, Cakung, Jakarta, Senin, 10 Desember 2018. Usai mendapat penjelasan tentang profil usaha KBN, rombongan berkeliling kawasan Cakung.
Direktur Pengembangan KBN Rahayu Ahmad Junaedi menjelaskan, delegasi dari Tiongkok itu tertarik berinvestasi di Indonesia. Pada tahap awal, mereka membutuhkan lahan 300 hektar untuk membangun industri daur ulang metal. Mereka akan mengembangankan kawasan itu hingga 1.000 hektar dalam beberapa tahun ke depan. Tidak tanggung-tanggung, dana yang diinvestasikan mencapai sekitar Rp130 triliun.
“Ini investasi yang sangat besar dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 10.000 orang. Mudah-mudahan mereka tertarik investasi di KBN,” kata Didi, sapaan akrab Rahayu Ahmad Junaedi.
Namun demikian, dia mengakui tidak mungkin menampung industri daur ulang dari Tiongkok itu di lahan KBN yang ada di Jakarta. Karena kebutuhan lahannya sangat luas. Untuk itu, Didi menawarkan lahan yang ada di Kuala Tanjung dan Banten.
“Lahan di luar Jakarta yang kami tawarkan itu sangat strategis. Dekat dengan pelabuhan. Sehingga memudahkan mereka untuk ekspor,” katanya. Dia menegaskan akan terus berkomunikasi dengan CMRA agar mereka merealisasikan investasinya di Indonesia.
Sumber KBN