Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia menegaskan restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung (KCJB) alias Whoosh akan melibatkan pemerintah dan Danantara.
Seperti diketahui, Whoosh menelan biaya investasi sekitar sekitar US$7,27 miliar atau Rp120,44 triliun. Mayoritas atau sekitar 75% proyek tersebut dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank (CDB), dengan bunga sebesar 2% per tahun. Utang pembangunan Whoosh dilakukan dengan skema bunga tetap (fixed) selama 40 tahun pertama.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria mengatakan Danantara akan berfokus pada aspek operasional Whoosh. Di sisi lain, pemerintah akan bertanggung jawab pada sisi infrastruktur.
“Mana yang porsinya Danantara tentu akan dilakukan oleh Danantara, terutama sekali berkaitan operasional daripada Whoosh dan juga ada porsinya pemerintah yang berkaitan dengan infrastruktur,” kata Dony saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Dony menjelaskan alasan Danantara bertanggung jawab terhadap sisi operasional itu sejalan dengan disampaikan Presiden Prabowo Subianto. Terlebih, dia menyebut Whoosh telah memberikan segudang manfaat untuk masyarakat hingga perekonomian negara.
“Jadi kami bertanggung jawab terhadap operasional daripada Whoosh supaya bagaimana Whoosh lebih optimal lagi memberikan layanan yang lebih baik lagi, dan tentu saja mudah-mudahan ke depannya membawa penumpang lebih banyak lagi,” tambahnya.
Dalam catatan Bisnis, Presiden Prabowo meminta agar seluruh pihak berhenti menambah riuh atas masalah keuangan proyek era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu.
“Enggak usah khawatir, apa itu ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya,” kata Prabowo dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, Indonesia bukan negara sembarangan. Prabowo mengaku telah menghitung kemampuan negara untuk melunasi utang proyek tersebut.
Untuk itu, Kepala Negara RI itu meminta PT KAI (Persero) hingga khalayak luas agar tidak mengkhawatirkan hal tersebut, mengingat upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah.
Prabowo juga menyampaikan semua sarana transportasi umum adalah tanggung jawab bersama, dan pada akhirnya merupakan tanggung jawab presiden.
“Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh. Semua transportasi publik di dunia itu jangan dihitung untung-ruginya. Hitunglah manfaat enggak untuk rakyat,” pungkasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















