Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) memastikan setiap langkah investasi di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk diawasi secara ketat.
Pemantauan itu mencakup restrukturisasi utang, perbaikan armada, serta efisiensi bisnis maskapai pelat merah tersebut.
Chief Operating Officer Danantara Indonesia Dony Oskaria menjelaskan, Danantara bersama manajemen Garuda telah menyusun empat fokus utama transformasi.
Pertama, memperkuat fundamental keuangan perusahaan melalui suntikan ekuitas dan aksi korporasi besar.
Kedua, melakukan inbreng aset lahan dari Angkasa Pura Indonesia kepada anak usaha Garuda, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk, untuk memperkuat struktur modal.
Ketiga, melunasi utang anak usaha PT Citilink Indonesia kepada PT Pertamina (Persero) atas pembelian avtur.
Keempat, menambah modal hingga Rp 23,6 triliun guna memperkuat keberlanjutan operasional.
“Transformasi keuangan ini kita lakukan secara komprehensif, bagian daripada amanat di Danantara, bahwa dengan keberadaan Danantara kita akan melakukan perbaikan daripada seluruh kualitas BUMN kita, yang diharapkan ke depan menjadi perusahaan-perusahaan yang profitable,” kata Dony dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi, Tangerang, Kamis (13/11/2025).
Ia menegaskan, seluruh penggunaan investasi dipantau ketat sesuai prinsip tata kelola yang baik.
“Ini tujuannya adalah bagaimana kemudian kita membuat Garuda Indonesia ke depan menjadi jauh lebih baik lagi. Dan tentu saja setiap penggunaan daripada investasi atau suntikan yang kita berikan dimonitor penggunaannya dan kita pastikan sejalan dengan GCG,” ujarnya.
Langkah transformasi juga menyentuh aspek layanan dan operasional. Garuda Indonesia akan memperbaiki pengalaman pelanggan di setiap tahap perjalanan, mulai dari pre-flight, in-flight, hingga post-flight.
“Ini kita akan melakukan transformasi yang kita harapkan nanti dirasakan oleh masyarakat,” ucap Dony.
Transformasi bisnis dilakukan lewat penataan ulang rute penerbangan dengan fokus pada rute potensial dan penguatan konektivitas nasional.
Selain itu, Garuda meningkatkan efisiensi operasional dan modernisasi teknologi untuk memperkuat daya saing.
Sumber Kompas, edit koranbumn
















