Pertamina melalui PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) dan salah satu cucu usaha yaitu Petro Oxo Nusantara (PON) melakukan ekspor perdana produk Isobutyl Aldehyde (IBAL) ke China. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk terus memperluas kiprah bisnis di mancanegara.
Direktur Utama TubanPetro Sukriyanto menjelaskan bahwa kegiatan ekspor produk petrokimia tersebut menunjukkan TubanPetro sebagai perusahaan petrokimia terintegrasi, berhasil melakukan terobosan di tengah pandemi. Perusahaan tetap mampu melakukan ekspansi bisnis bahkan meningkatkan kinerja.
“Ekspor kali ini juga sejalan dengan arahan Pertamina, untuk go global, menembus pasar internasional. Juga, menjadi bukti langkah inovasi yang dilakukan TubanPetro berjalan optimal,” ujar Sukriyanto, dalam siaran pers Kamis (19/8).
Untuk diketahui, permintaan produk Isobutyl Aldehyde saat ini semakin meningkat dimana produk tersebut banyak digunakan sebagai bahan baku dari Neo Pentyl Glycol (NPG) dan NPG digunakan untuk dry coating cat otomotifĀ danĀ berbagai produkĀ home appliance.
Seiring dengan kenaikan permintaan, TubanPetro juga akan menaikkan kapasitas produksi produk Isobutyl Aldehyde di PON.
Sukriyanto menambahkan, ekspor perdana produk Isobutyl Aldehyde ini merupakan titik awal dari rencana jangka panjang TubanPetro bersama Pertamina untuk terus berinovasi di bisnis petrokimia.
Kapasitas ekspor juga akan terus bertambah seiring dengan komitmen untuk terus memperluas jaringan ekspor serta berkontribusi lebih terhadap devisa negara.
Dari ekspor awal 5 kontainer, akan segera ditingkatkan hingga mencapai kapasitas produksi 30.000 MTPA. TubanPetro sangat yakin bahwa produk ini bisa diterima oleh pasar internasional karena kualitas produk yang sangat baik dan permintaan pasar yang sangat kuat.
Direktur Utama PT PON Jaya Martapa menambahkan, PON merupakan penghasil produk petrokimia 2EH. Selama ini untuk menghadapi persaingan global dan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, PONĀ mencanangkan visi yaitu PON Maju Bersama To The Next Level.
Dijelaskan Jaya Martapa, To The Next Level memiliki arti bahwa PON harus melakukan diversifikasi produk,Ā diversifikasi market, dan pembinaan sumber daya manusia.
Kemampuan untuk ekspor produk Isobutyl AldehydeĀ merupakan momentum yang sangat luar biasa untuk Petro Oxo Nusantara.
“PON bisa membuktikan bahwa visi Breakthrough to The Next Level yang selama ini digaungkan bertahap menjadi aksi nyata,” tegas Jaya Martapa.
Produk Isobutyraldehyde (IBAL) merupakan hasil dari diversifikasi produk utama yaitu IBA, yang akan diekspor 100%, sehingga dipastikanĀ menambah kontribusi terhadap devisa negara.
“Saya percaya, capaian seperti ini harus kita tandai sebagai bukti untuk tetap berkomitmen dalam upaya untuk terus berinovasi menghadapi persaingan global dan juga sebagai bentuk pengabdian kami kepada NKRI dengan terus memproduksi produk-produk petrokimia lainnya yang memiliki nilai tambah tinggi, yang bermanfaat untuk stakeholder serta bagi Indonesia tercinta,” ujar Jaya Martapa.
Jaya Martapa menambahkan, perusahaan tetap mampu menjaga kinerja bisnis di tengah tantangan pandemi.Ā Pertumbuhan bisnis juga semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya permintaan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan.
Sebagai catatan, bisnis PON bergerak di bidang industry 2-Ethyl Hexanol (2EH), Iso-Butanol (IBA), N-Butanol (NBA), dan Liquid Carbon Dioxide (LCO2).
Kapasitas produksi 150.000 MT untuk Ethyl Hexanol dan Isobutanol menjadikan PON sebagai produsen terbesar di Indonesia, dengan penjualan 80% ekspor. 70 persen produk PON diserap pasar Tiongkok, 10 persen pasar Asia, sisanya 20 persen pasar lokal.
Seiring kinerja PON yang terus membaik, perusahaan juga komitmen untuk mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 melalui kegiatan CSR bertajuk “PON PEDULI” yang akan berlangsung selama 5 bulan ke depan, mulai Agustus hingga Desember 2021
Sumber Kontan, edit koranbumn