Daily Economic Review: Arus Bongkar Muat Barang Pelabuhan Tumbuh 14,6% yoy pada Januari 2021
Volume bongkar muat barang di lima pelabuhan utama pada Januari 2021 mencapai 5,3 juta ton atau tumbuh sebesar 14,6% yoy (vs. -34,3% yoy pada Januari 2020).
Hal ini menunjukkan bahwa arus bongkar muat barang telah mengalami recovery cukup baik. Kenaikan jumlah bongkar muat pada Januari 2021 terutama didorong oleh peningkatan volume bongkar muat barang di Pelabuhan Belawan sebesar 8,7% yoy (vs. -88,3% yoy pada Januari 2020), Tanjung Priok sebesar 24,5% yoy (vs. -12,7% pada Januari 2020), dan Tanjung Perak sebesar 159,0% (vs. -60,4% pada Januari 2020).
Di sisi lain, jumlah penumpang yang datang dan berangkat masih tertekan.
Jumlah penumpang pada Januari 2021 terkontraksi sebesar -53,9% yoy. Penurunan jumlah penumpang pada Januari 2021 disebabkan oleh penurunan yang terjadi di Pelabuhan Belawan sebesar -78,7% yoy (vs. 7,4% yoy pada Januari 2020), Tanjung Priok sebesar -80,3% yoy (vs. 33,8% yoy pada Januari 2020), Balikpapan sebesar -50,7% yoy (vs. 25,5% yoy pada Januari 2020), dan Makassar sebesar -63,9% yoy (vs. 25,7% yoy pada Januari 2020).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyusun strategi untuk meningkatkan kinerja logistik kapal laut.
Evaluasi program tol laut menunjukkan dampak pada penurunan tingkat harga barang kebutuhan pokok dengan variasi sebesar -3,1%. Program tol laut juga berdampak pada penurunan disparitas harga barang kebutuhan pokok antara Kawasan Barat dan Timur Indonesia dengan variasi sebesar -14,1%. Selain itu, program ini juga telah memberikan dampak positif bagi penurunan biaya logistik end-to-end dalam pendistribusian barang kebutuhan pokok sebesar -5,5% (rata-rata nasional).
Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri memperkirakan kinerja sektor angkutan laut pada 2021 akan lebih baik daripada 2020.
Namun demikian, kinerja angkutan laut juga masih akan dipengaruhi oleh kinerja pelayaran nasional, termasuk kegiatan ekspor dan impor. Stimulus untuk para eksportir juga dibutuhkan, seperti memperpanjang waktu early open stake dan empty import untuk menciptakan efesiensi. Selain itu, penurunan biaya container handling charge (CHC) dan perbaikan infrastruktur akan meningkatkan kinerja pelabuhan.
Sumber Bank Mandiri, edit koranbumn