Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-75 (HUT RI ke-75), Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui PT Pos Indonesia (Persero) menerbitkan prangko seri “Bersatu Melawan Covid-19”, “Musik Indonesia”, “Presiden dan Wakil Presiden” dan “75 Tahun Indonesia Merdeka” pada tanggal 17 Agustus 2020. Keempat prangko tersebut secara bersama-sama resmi diluncurkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin pada tanggal 19 Agustus 2020, secara daring dari Istana Wakil Presiden Republik Indonesia. Peluncuran pun dihadiri pula oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi W. Setijono.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi W. Setijono menyampaikan bahwa Prangko hingga saat ini tidak hanya menjadi alat bayar atau bea pengiriman surat, dikoleksi, komoditas bahkan alat investasi atau piranti diplomasi, tetapi juga mengandung makna kesadaran kolektif sebagai sebuah bangsa besar, dan sebagai media visualisasi produk kebudayaan dan peradaban masyarakat Indonesia, yang kelak akan menjadi benda memorable yang tak lapuk oleh jaman dan dikenang sepanjang masa.
“Setiap seri prangko memuat pesan yang sarat tentang ilmu pengetahuan, kehidupan sosial budaya dan simbol kedaulatan negara, serta potensi bangsa, alat pendidikan, dokumentasi cagar budaya, yang proses penetapannya harus dilakukan dengan sangat cermat dan selektif. Oleh karena itu prangko bukanlah sekedar pengganti alat bayar resmi semata, tetapi juga merupakan dokumen yang lahir dari sebuah keputusan Negara.” jelasnya.
PRANGKO SERI BERSATU MELAWAN COVID-19
Kisah-kisah heroik, sedih dan perjuangan tenaga medis dalam menangani pasien serta pengorbanannya hingga lupa waktu dan perhatiannya pada diri sendiri dan keluarga menjadikan inspirasi dan perhatian Pemerintah sejak awal pandemi COVID-19. Banyak tenaga medis gugur setelah terpapar COVID-19 atau hal-hal yang berkaitan dengan tugas mereka. Atas dedikasi dan pengorbanannya dalam memerangi COVID-19, pantas dan layak bagi mereka mendapatkan apresiasi sebagai “pahlawan” melawan COVID-19. Tidak hanya tenaga medis, keterlibatan multi pihak, TNI, POLRI, dalam mendisiplinkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan para tokoh serta anggota masyarakat atau pentaheliks dalam penanganan COVID-19 menjadi sangat penting dan menentukan dalam keberhasilan Indonesia melawan COVID-19.
Guna mencegah penyebaran COVID-19, Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) mengambil peran untuk menjalankan komunikasi publik. Komunikasi publik yang salah satunya dilakukan dengan penerbitan prangko ini diharapkan menjadi pesan inti kebijakan dan langkah strategis Pemerintah dalam percepatan pencegahan dan penanggulangan COVID-19 tersampaikan kepada masyarakat.
Gambaran di atas menjadi point penting yang terilustrasikan dalam desain prangko seri “Bersatu Melawan COVID-19”. Satu set prangko berbentuk se-tenant tersebut terdiri dari 3 keping, dan masing-masing bernominal 3,000. Tidak seperti biasanya, prangko ini menjadi unik karena terdapat serial number pada setiap fullsheet prangkonya. Tidak hanya itu, tanda keaslian dan pengamanan prangko yang resmi/ reguler dikeluarkan Pemerintah ini-pun ditampilkan secara unik, berupa gambar virus COVID-19 yang dicetak dengan invisible ink dan tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun baru bisa dilihat hanya dengan alat khusus (di bawah sinar lampu ultra violet). Selain prangko berperforasi, pada edisi “Bersatu Melawan COVID-19” ini juga diterbitkan kemasan prangko yang berisi fullsheet imperf (tanpa perforasi) dalam jumlah yang sangat terbatas dan termasuk dalam kategori Edisi Khusus. Selain pesan dan informasi yang selalu tersurat dalam narasi detail teknis-nya (di dalam Sampul Hari Pertama), prangko bertema penanggulangan COVID-19 ini, didedikasikan terutama untuk para pahlawan kesehatan dan pahlawan kemanusiaan sebagai garda depan, yang telah berkontribusi dalam perjuangannya melawan COVID-19.
PRANGKO SERI MUSIK INDONESIA
Identitas musik Indonesia mulai terbentuk sekitar abad ke-2 atau 3 sebelum masehi, ketika budaya zaman perunggu mulai bermigrasi ke Nusantara. Beberapa alat musik juga berkembang dari perkusi semacam gendang dan gong menjadi alat musik yang rumit dan berbeda-beda. Sejak saat itu, khazanah dan nilai seni musik di Indonesia menjadi semakin kaya dan bermutu tinggi serta dapat disejajarkan dengan seni klasik dari negeri maju. Sudah sedemikian banyak penyanyi dan pemusik yang memberikan kontribusi luar biasa dengan karya-karyanya yang melegenda di negeri ini, bahkan terdengar hingga manca negara. Namun karena pertimbangan teknis dan tanpa mengurangi wujud apresiasi dan kebanggaan kita kepada para tokoh legenda musik Indonesia lainnya, saat ini Pemerintah baru bisa menyajikan beberapa pemusik dan group legenda Indonesia, melalui keping prangko sebagai “jendela dunia” tersebut, yang antara lain menampilkan: Sudarwati (Titiek Puspa), Soedjarwoto Soemarsono (Gombloh), Chrismansyah Rahadi (Chrisye) dan Gesang Martohartono (Gesang) serta beberapa legenda group musik Indonesia, antara lain: Koes Bersaudara & Koes Plus, Panbers, Good Bless serta Bimbo & Iin. Satu set prangko seri “Musik Indonesia” ini terdiri dari 8 keping prangko dan masing-masing bernominal 3.000. Selain fullsheet, prangko juga diterbitkan dalam format mini sheet.
Bisa dibilang, ini merupakan kali pertama, Pemerintah secara resmi menerbitkan prangko dengan menampilkan tokoh-tokoh yang diantaranya “masih hidup” selain Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Hal ini sekaligus menjawab berbagai pertanyaan publik terutama para filatelis (kolektor prangko) bahwa hal tersebut telah sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2012 Tentang Prangko, bahwa “gambar orang yang dapat ditampilkan dalam prangko, salah satunya adalah tokoh nasional dan/ atau internasional yang masih hidup yang telah memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara apabila pemerintah menilai perlu dan patut ditampilkan pada prangko” (Pasal 10).
PRANGKO SERI PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Kali ini, prangko seri “Presiden dan Wakil Presiden” yang terbit bersamaan dengan peringatan 75 Tahun Indonesia Merdeka ini menampilkan tokoh sederhana yang loluar biasa Ir. H. Joko Widodo atau lebih dikenal dengan Jokowi, yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961, putera bapak Lurah Karanganyar dan ibu seorang petani Jawa, bersama ulama besar negeri ini, Prof. Dr. (H.C.) K.H.. Ma’ruf Amin yang lahir di Tangerang, Banten, tanggal 11 Maret 1943. Beliau juga keturunan ulama besar Banten yang pernah menjadi imam Masjidil Haram. Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia ke-7 yang pertama kalinya menjabat sejak 20 Oktober 2014 dan dilantik secara resmi untuk yang kedua kalinya pada tanggal 20 Oktober 2019 bersama Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Jokowi menjadi presiden pertama sepanjang sejarah yang bukan berasal dari latar belakang elite politik atau berlatar belakang militer, yang pada prangko seri “Presiden dan Wakil Presiden” sebelumnya, tampil di prangko berdampingan dengan Muhammad Jusuf Kalla (2015). Prangko ini melengkapi serial prangko seri “Presiden dan Wakil Presiden” dari masa ke masa, sejak Sang Proklamator, Soekarno-Hatta. Prangko mampu memotret diri seseorang karena ketokohan, kebaikan dan prestasinya untuk bangsa dan negeri ini. Mereka diabadikan sebagai subyek prangko karena memang layak, patut dan suatu waktu akan menjadi legenda dan memorabel sepanjang masa. Prangko seri Presiden dan Wakil Presiden kali ini dicetak dalam format souvenir sheet dengan nominal masing-masing 10.000 dan dicetak dalam jumlah yang sangat terbatas.
PRANGKO SERI 75 TAHUN INDONESIA MERDEKA
Perayaan HUT RI ke-75, kali ini diselenggarakan di tengah-tengah perjuangan rakyat Indonesia melawan pandemi COVID-19 yang juga melanda negara lain. Pada HUT RI ke-75 kali ini, Indonesia mengusung tema sederhana namun memiliki makna sangat mendalam. Logo yang juga sederhana didominasi oleh warna Merah dengan angka 75 berwarna Putih. Pemerintah pada tanggal 17 Agustus 2020 ini, juga menerbitkan prangko yang bergambar Kepulauan Indonesia dengan nuansa Merah-Putih. Makna yang tersirat dalam desain prangko tersebut identik dengan makna secara keseluruhan logo HUT RI ke-75 yang melambangkan kesatuan dan kedaulatan serta semangat untuk selalu menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI sebagai harga mati. Prangko seri “75 Tahun Indonesia Merdeka” ini, hanya satu keping dan nominalnya unik yaitu 7.500 serta dicetak dalam jumlah terbatas.
“Dalam kesempatan ini Pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pos Indonesia layak menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sekretaris Negara, Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), Perum PERURI, para pihak dan Ahli Waris, serta semua pihak baik perorangan maupun instansi yang tidak memungkinkan kami sebutkan satu persatu, yang terlibat dan memberikan kontribusinya selama proses desain, pencetakan hingga peluncuran prangko ini.“ pungkas Gilarsi.
Sumber Pos Indonesia