PT Angkasa Pura I (Persero) terpaksa kehilangan pergerakan penumpang sebanyak 1,52 juta orang sepanjang kuartal I/2020 atau turun sebesar 8,11 persen dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan penurunan realisasi jumlah penumpang tersebut disebabkan oleh munculnya virus corona (Covid-19) di Indonesia sejak awal Maret 2020. Selain itu, ditindaklanjuti dengan kebijakan physical distancing dan imbauan untuk tidak melakukan perjalanan oleh pemerintah.
“Sepanjang triwulan I/2020, pergerakan penumpang di 15 bandara kami mencapai 17,78 juta orang. Pada tahun sebelumnya sempat mencapai 19,3 juta orang,” kata Faik dalam siaran pers, Senin (6/4/2020).
Dia menambahkan hal tersebut berbanding lurus dengan pergerakan pesawat yang turun 4,86 persen menjadi 175.143 pergerakan dari 184.085 pergerakan pada 2019. Hal serupa juga terjadi pada trafik kargo yang turun 16,98 persen menjadi 121.127 ton kg pada kuartal I/2020 dari 145.894 ton pada kuartal I/2019.
Pada periode ini, lanjutnya, penurunan pergerakan penumpang internasional mencapai 20,12 persen yaitu menjadi 3,2 juta orang. Adapun, penumpang domestik turun tipis sebesar 5,32 persen menjadi 13,49 juta orang
Pihaknya menuturkan penurunan jumlah penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tercatat 13,57 persen. Namun, penurunan tertinggi justru tercatat di Bandara Adi Soemarmo Solo yang mencapai 19,45 persen menjadi 335.928 penumpang.
AP I menyebutkan di tengah pandemi ini tetap mengoperasikan bandara-bandaranya dan tetap melanjutkan pembangunan proyek pengembangan beberapa bandara dengan memperhatikan protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran Covid19.
Faik menuturkan pengoperasian bandara di masa pandemi ini berguna untuk melayani angkutan logistik dan pos yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu juga berfungsi sebagai bandara alternatif bagi penerbangan yang mengalami kendala teknis maupun operasional, hingga penanganan kesehatan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn