Dalam memperluas konektivitas di berbagai destinasi wisata di Indonesia, dan khususnya untuk menarik jumlah pelanggan melalui jalur transportasi darat, DAMRI memaksimalkan perannya dalam industri pariwisata dengan membuka empat rute pariwisata di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
Plt. Corporate Secretary DAMRI Siti Inda Suri menyampaikan bahwa selama ini pihaknya tidak hanya melayani rute pariwisata di Kota Bukit Tinggi saja, namun juga melayani rute dari dan menuju Bandara, Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), dan berbagai rute perintis yang beroperasi di wilayah Padang, Sumatera Barat.
“Demi mendukung pertumbuhan pariwisata, DAMRI juga telah mengupayakan berbagai hal. Seperti memperbaiki layanan dan terus berupaya menambah jumlah armada yang terdapat di wilayah wisata sehingga dapat mengakomodasi wisatawan domestik maupun manca negara,” ungkap Siti, dalam keterangan resminya, Senin (28/3).
Adapun, empat rute tersebut dibuka DAMRI di wilayah Bukit Tinggi, Sumatera Barat adalah dengan rute layanan sebagai berikut:
Muara Lasak-Bukit Tinggi, beroperasi setiap hari pukul 08.00 dan 14.00 WIB dengan tarif sebesar Rp 25,000.
Rute tersebut beroperasi melalui Bandara Minangkabau, Lembah Anai, Padang Panjang, dan Pandai Sikek.
Maninjau-Muara Lasak, beroperasi setiap hari pukul 07.00 dan 14.00 WIB dengan tarif sebesar Rp 30,000.
Rute tersebut beroperasi melalui Pariaman dan Bandara Minangkabau.
Muara Lasak-Istana Pagaruyung, beroperasi setiap hari pukul 08.00 dan 14.00 WIB dengan tarif sebesar Rp 30,000.
Rute tersebut beroperasi melalui Bandara Minangkabau, Solok, dan Danau Singkarak.
Bandara Minangkabau-Pantai Carocok, beroperasi setiap hari pukul 06.00, 09.30, 13.00, dan 16.10 WIB dengan tarif sebesar Rp 20,000. Rute tersebut beroperasi melalui Muara Lasak.
Sebagai informasi, hingga kini DAMRI telah melayani 32 rute pariwisata dengan mengerahkan 66 armada di seluruh Indonesia.
Untuk ke depannya, DAMRI disebut Siti akan terus memperluas konektivitas di berbagai destinasi wisata yang ada di Indonesia, khususnya rute wilayah Bukit Tinggi.
“Dengan adanya konektivitas tersebut, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat untuk berwisata di Bukit Tinggi, serta meningkatkan mobilitas dan perekonomian warga sekitar,” tutup Siti.
Sumber Kontan, edit koranbumn