Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengatakan sebanyak 15% dari total dividen yang diperoleh akan dialokasikan untuk sejumlah program yang ditangani oleh lembaga sovereign wealth fund tersebut, salah satunya adalah investasi ke modal ventura.
CIO Danantara, Pandu Sjahrir menjelaskan, alokasi sebagian dividen tersebut sejalan dengan fokus utama untuk menggandeng perusahaan-perusahaan global terbaik dan mengajak mereka berinvestasi di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, Pandu mengatakan Danantara terus aktif membangun kemitraan
Pandu mengatakan, Danantara saat ini tengah mencari mitra yang tepat untuk berinvestasi pada proyek-proyek strategis yang ditangani pihaknya. Dia menuturkan, Danantara menginginkan mitra yang memiliki rekam jejak baik dan mampu memberikan nilai tambah dalam kerja sama tersebut.
“Satu hal yang perlu kami lakukan adalah menjalankannya dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Kami ingin melakukannya dengan perencanaan yang matang dan sekitar 15% dari dividen kami telah dialokasikan untuk itu,” kata Pandu dalam acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta pada Rabu (15/10/2025).
Dia juga mengungkap sejumlah kemitraan yang telah dijalin oleh Danantara dengan sejumlah sovereign wealth fund lainnya. Dia menuturkan, pihaknya telah mengumumkan usaha patungan (joint venture) senilai US$4 miliar dengan Qatar Investment Authority (QIA), kemitraan senilai US$1 miliar dengan China Investment Corporation, dan kerja sama lain dengan perusahaan investasi asal Uni Emirat Arab, ADQ .
Selain dengan pihak pemerintah, Pandu mengatakan Danantara juga tengah menjajaki caranya agar bisa bekerjasama dengan perusahaan modal ventura swasta dan lembaga private equity untuk membantu mengalokasikan modal secara efisien.
Pandu melanjutkan, Danantara ingin memastikan bahwa dividen yang dialokasikan untuk pembiayaan program dikelola dengan baik dan kemudian diinvestasikan kembali secara profesional dan komersial.
“Kami ingin menggandeng pemain baik regional maupun global yang memiliki rekam jejak yang terbukti, yang dapat membantu kami memberi nilai, pengetahuan dan yang terpenting memberi imbal hasil,” pungkasnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca
Sumber Bisnis, edit koranbumn















