Tak tanggung-tanggung, sebanyak 10 hingga 11 proyek investasi baru akan dibidik pada 2026. Mengingat waktu yang sudah berada di penghujung 2025, proyek-proyek tersebut saat ini sedang dalam tahap persiapan.
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir menyampaikan proyek-proyek tersebut akan diumumkan secara resmi dalam waktu dekat.
“Bocoran yang bisa saya bagikan itu memang kami ada 10–11 lagi proyek-proyek yang sedang kami kerjakan sekarang. Kami akan umumkan pada waktunya,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Pandu juga memastikan bahwa proyek tersebut akan segera diumumkan dalam waktu dekat karena ekspektasi publik dinilai sangat tinggi.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Danantara Investment Management berencana menginvestasikan dana sekitar US$10 miliar sepanjang kuartal IV/2025.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 80% aliran dana investasi tersebut akan masuk ke dalam negeri, termasuk pasar modal. Adapun sisanya parkir di luar negeri.
Proyek awal yang akan dijalankan Danantara Indonesia, antara lain, pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi, proyek energi hulu bersama PT Pertamina (Persero), serta proyek waste to energy (WTE).
Soal Kampung Haji, Pandu mengatakan saat ini tengah melakukan proses penawaran dan menyiapkan dokumen pembelian lahan yang sudah berizin.
“Kami mencoba membeli tanah 80 hektare plus dan kami juga akan membeli beberapa lahan sekitar yang sudah selesai dengan izin-izinnya. Ini jadi cara kami untuk memperkenalkan Indonesia ke dunia,” tuturnya.
Pandu menjelaskan Kampung Haji akan menjadi ekosistem terpadu yang tidak hanya menyediakan fasilitas bagi jamaah, tetapi juga membuka peluang bisnis di sektor kuliner, fesyen, pariwisata, farmasi, media, dan bisnis syariah.
Proyek Kampung Haji nantinya dirancang untuk fasilitas akomodasi, pusat layanan jemaah, klinik kesehatan, hingga ruang pertemuan pembinaan ibadah.
Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini juga telah mengeluarkan kebijakan yang membuka peluang bagi lembaga atau perusahaan asing untuk memiliki properti di Makkah secara legal. Aturan tersebut diikuti ketentuan lanjutan yang memungkinkan Indonesia untuk memiliki aset strategis di Tanah Suci.
Sementara itu, terkait dengan WTE atau Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), Danantara akan meluncurkan 33 PSEL di kabupaten/kota Indonesia.
Managing Director Investment DIM Stefanus Ade Hadiwidjaja mengatakan bahwa proses tender proyek WTE di tujuh kota telah dimulai serentak pada 6 November 2025 dengan melibatkan 24 perusahaan global.
Sebanyak 24 perusahaan global itu telah melalui proses Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) batch pertama. Sebanyak 24 perusahaan tersebut meliputi nama-nama besar seperti Mitsubishi Heavy Industries Environmental & Chemical Engineering, ITOCHU Corporation, Veolia Environmental Services Asia, China Everbright Environment Group, hingga Chongqing Sanfeng Environment Group.
Langkah itu menjadi tahap awal implementasi proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik yang menargetkan 33–34 kota di seluruh Indonesia.
Stefanus menjelaskan dalam tender tersebut Danantara meminta 24 perusahaan global ini bermitra dengan perusahaan lokal, baik itu swasta, BUMN maupun BUMD dengan membuat konsorsium. Mekanismenya, konsorsium tersebut akan melakukan bid di empat kota tersebut.
Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnis.com, holding investasi Danantara akan menggelontorkan dana senilai US$10 miliar pada kuartal akhir 2025. Dari jumlah itu, 80% bakal dialokasikan ke dalam negeri, tak terkecuali pasar modal Indonesia.
Dengan estimasi 5%-10% dari total dana tersebut masuk ke pasar saham, nilainya berpotensi mencapai kisaran Rp8 triliun hingga Rp16 triliun.
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Patria Sjahrir, menjelaskan bahwa penempatan dana di pasar modal merupakan bagian dari strategi balance sheet management sembari menunggu kesiapan investasi langsung, seperti proyek waste to energi ataupun sektor prioritas lainnya.
“Kami perlu mencari instrumen-instrumen yang likuid, yang nanti mudah dikonversi ke investasi langsung. Kami pasti akan masuk ke pasar, baik pasar modal, obligasi, dan ke equity,” ucap Pandu dalam akun resmi Instagramnya, dikutip Kamis (30/10/2025).
Sumber Bisnis, edit koranbumn













