Dalam dokumen yang diterima Bisnis, Patriot Bond Danantara mencatatkan oversubscribed hingga Rp51,75 triliun. Patriot Bond menjadi salah satu penerbitan obligasi terbesar di pasar domestik dalam beberapa tahun terakhir.
Nama-nama taipan dan konglomerasi besar Tanah Air muncul dalam dokumen, ikut serta dalam penerbitan. Di antara nama yang tercatat dalam dokumen adalah taipan Budi Hartono, pemilik Grup Djarum yang turut serta di Patriot Bond dengan kucuran dana hingga Rp3 triliun.
“Djarum ikut partisipasi Patriot Bond. Harapannya program yang dicanangkan Patriot Bond dapat memberikan manfaat bagi masyarakat agar makmur dan sejahtera,” kata Senior Manager Corporate Communications Djarum Budi Darmawan kepada Bisnis tanpa memastikan jumlah yang akan ditempatkan pada Senin (29/9/2025).
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani juga memastikan minat investor terhadap instrumen Patriot Bond cukup tinggi. Menurut Rosan, hasil proses book building atau penjajakan minat telah melebihi ekspektasi awal.
“Yang besar-besar ikut partisipasi,” kata Rosan pada beberapa waktu lalu (8/9/2025).
Catatan positif oversubscribed Patriot Bond kemudian diperkuat oleh rating tertinggi AAA (idn) dari Fitch Ratings Indonesia yang diraih Danantara pada 23 September 2025. Meskipun, Danantara baru beroperasi kurang dari setahun dan belum memiliki rekam jejak panjang di industri investasi.
Seperti diketahui, Danantara mengincar dana sekitar Rp50 triliun atau sekitar US$3,1 miliar dari penerbitan surat utang atau obligasi bertajuk Patriot Bond itu.
Dalam dokumen resminya, Danantara menyebut Patriot Bond merupakan bagian dari strategi untuk menghimpun dana puluhan triliun melalui mekanisme private placement. Obligasi tersebut ditawarkan kepada para pemimpin bisnis nasional.
Dana hasil penerbitan Patriot Bond akan diarahkan ke sektor-sektor produktif, termasuk transisi energi, dengan target mendorong produktivitas, membuka lapangan kerja, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
Patriot Bond menawarkan kupon 2%, dengan tenor 5 tahun dan 7 tahun senilai masing-masing Rp25 triliun.
Chief Investment Officer Danantara Pandu Sjahrir mengatakan setiap inisiatif pembiayaan diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi jangka panjang, serta memperkuat peran dunia usaha dalam pembangunan nasional.
“Patriot Bond merupakan instrumen pembiayaan strategis yang lazim digunakan di berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Melalui instrumen ini, negara memperoleh sumber pendanaan jangka menengah hingga panjang yang stabil. Di sisi lain, pelaku usaha juga memiliki akses terhadap instrumen investasi yang aman sekaligus bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Pandu menjelaskan bahwa prinsip dasar obligasi patriot adalah partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama. Skema ini membuka ruang bagi kelompok usaha nasional untuk berkontribusi dalam agenda pembangunan lintas generasi.
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















