Melansir dokumen resminya, capaian itu menjadi menjadi validasi pertama bagi Danantara yang baru beroperasi kurang dari satu tahun. Meski tanpa rekam jejak investasi, perseroan akan mempersiapkan debut besar di pasar obligasi domestik.
Manajemen Danantara menyebut bahwa peringkat AAA bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan. Penilaian Fitch Ratings diyakini merefleksikan tata kelola, strategi, dan reputasi manajemen sebagai modal utama perseroan.
“Bagi kami, AAA bukan trofi. Ini adalah titik awal untuk membuktikan disiplin, konsistensi, dan komitmen terhadap investor,” tulis manajemen dalam laporan resmi Danantara Indonesia yang dipublikasikan, Selasa (23/9/2025).
Fitch Ratings Indonesia melakukan proses penilaian dengan menelaah strategi, proyeksi bisnis, serta kebijakan internal Danantara. Rating tertinggi ini sekaligus menunjukkan keyakinan lembaga terhadap kelayakan rencana perseroan.
Meski demikian, rating ini bukan jaminan permanen. Penilaian akan dilakukan ulang setiap tahun untuk memastikan eksekusi sesuai strategi yang disampaikan.
Dalam pemeringkatan Fitch, kategori AAA (idn) menempati level tertinggi di Indonesia. Di bawahnya terdapat AA (idn), A(idn), hingga BBB (idn) untuk kualitas menengah, serta BB (idn) hingga D (idn) menunjukkan spekulatif hingga default.
Seperti diketahui, Danantara memastikan rencana penerbitan Patriot Bond merupakan bagian dari strategi pendanaan jangka panjang dalam mendukung perekonomian.
Chief Investment Officer Danantara Pandu Sjahrir mengatakan setiap inisiatif pembiayaan diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi jangka panjang, serta memperkuat peran dunia usaha dalam pembangunan nasional.
“Patriot Bond merupakan instrumen pembiayaan strategis yang lazim digunakan di berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/8/2025).
Melalui instrumen ini, negara memperoleh sumber pendanaan jangka menengah hingga panjang yang stabil. Di sisi lain, pelaku usaha juga memiliki akses terhadap instrumen investasi yang aman sekaligus bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Pandu menjelaskan bahwa prinsip dasar obligasi patriot adalah partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama. Skema ini membuka ruang bagi kelompok usaha nasional untuk berkontribusi dalam agenda pembangunan lintas generasi.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















