PT PP Presisi Tbk (PPRE) bersama anak usahanya PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 770 miliar.
Dalam keterbukaan informasi, Direktur Keuangan PP Presisi Arif Iswahyudi menyampaikan Perseroan bersama LMA telah menandatangani perjanjian fasilitas KMK dari BNI pada 3 Juni 2022.
Rinciannya, pinjaman KMK Plafond dengan nilai fasilitas kredit sebesar Rp 480 juta dapat digunakan atau sharing limit oleh LMA sebanyak-banyaknya sejumlah Rp 286,82 juta. Kemudian, fasilitas non cash loan dengan nilai fasilitas kredit maksimum sejumlah Rp 290 juta.
Arif menyampaikan pinjaman itu akan digunakan untuk penyelesaian proyek pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi Seksi 3 dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,21 triliun.
“Seluruh tagihan termin proyek atau senilai Rp 1,21 triliun, dengan ketentuan tagihan termin Perseroan adalah sebesar Rp 757,04 miliar dan tagihan termin LMA Rp 455,25 miliar,” jelasnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek, Selasa (7/6).
Dia bilang diraihnya fasilitas pinjaman ini akan berdampak ada kegiatan PP Presesi dalam melakukan percepatan penyelesaian pekerjaan pada proyek tersebut.
Selebihnya, lanjut Arif, tidak ada dampak negatif maupun dampak hukum terhadap kelangsungan usaha Perseroan. Namun, transaksi ini akan meningkatkan likuiditas keuangan PP Presisi.
Sebelumnya, PP Presisi menyampaikan telah mendapatkan kontrak baru dengan nilai Rp 195 miliar bersama PT Runggu Prima Jaya KSO (Runggu Prima Jaya) untuk proyek pembangunan sistem pengambilan dan treatment sampah badan air melalui rekayasa sungai pada Kali Ciliwung segment TB Simatupang.
Perolehan kontrak baru tersebut menambah total perolehan kontrak baru PPRE hingga Mei 2022 sudah capai Rp 2 triliun atau 37% dari total target kontrak baru 2022 sebesar Rp 5,9 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn