Bandung (23/11) Pada pertemuan sebelumnya di Jakarta telah dibahas mengenai harmonisasi halal vaksin dan obat di negara-negara OKI. Dan juga diskusi berlanjut di Bandung, M. Rahman Roestan, Direktur Utama Bio Farma menyampaikan pada media “bahwa vaksin yang diproduksi oleh Indonesia dari sisi kualitas, dari sisi khasiat, dari sisi keamanan, quality, safety, efficacy nya itu sudah memenuhi syarat. Jadi kami dukung sekali program ini dan kami juga siap untuk diajak kerjasama oleh negara-negara islam untuk memunculkan kemandirian di wilayah negara OKI”
“Vaksin dan medicine yang menjadi prioritas di dunia global itu adalah aspek quality, safety, efficacy, atau thoyibannya. Hampir di semua negara OKI, belum mengimplementasikan kehalalan untuk vaksin dan medicine. Nah dari sinilah kita mencoba untuk mempelajari bagaimana harmonisasi untuk negara-negara OKI. Supaya nanti bisa menjamin tuntutan bukan hanya masyarakat indonesia tetapi negara Islam keseluruhan” tambah Rahman.
Rahman menambahkan “Kami dukung sekali kesepakatan dari para delegasi untuk merumuskan dan menyusun suatu working grup untuk sama-sama mengkaji masalah ini, supaya tidak ada lagi keraguan. Dan ini tentunya dari sisi scientific dan dari sisi fikih ini harus dipertemukan. Bahwa ini suatu tantangan bagi negara-negara islam bahwa kedepannya kehalalan itu bagaimana bisa diimplementasikan untuk vaksin dan medicine”
Selain membahas tentang harmonisasi halal vaksin dan obat di negara OKI, Pertemuan ini juga melakukan identifikasi potensial researcher di negara masing-masing, potensial resourcer di negara mereka. “nanti dari hasil GAP analysis kita bisa rumuskan kerjasamanya seperti apa. Tentunya kami siap untuk kirim expert kami ke tiap negara islam dan kami juga siap untuk menerima negara-negara islam untuk belajar disini” tutup Rahman.
Sumber Bio Farma