PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mengalirkan listrik bagi masyarakat di lima desa dan empat dusun terpencil di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
“Pembangunan kelistrikan untuk desa dan dusun terpencil itu didanai melalui penyertaan modal negara total senilai Rp 11,12 miliar,” kata General Manager PLN UIW NTT Fintje Lumembang dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis (25/10/2022).
Desa dan dusun yang teralirilistrik PLN itu adalah Desa Randorama, Desa Kolikapa di Kabupaten Ende, Desa Piring Sina di Kabupaten Alor, Desa Manu Kuku Kabupaten Sumba Barat, dan Desa Laimbonga dan Dusun II, Desa Palanggai, di Kabupaten Sumba Timur.
Selain itu Dusun Sanabibi, Desa Dafala, Kabupaten Belu, dan Dusun Lodik, Desa Litamali, dan Dusun Wesuma di Kabupaten Malaka. Ia menjelaskan pasokan listrik ke desa dan dusun tersebut untuk memenuhi kebutuhan sebanyak 1.474 kepala keluarga (KK).
Infrastruktur yang dibangun antara lain jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 15,07 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 36,38 kms, serta 7 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 350 Kilo Volt Ampere (kVA).
Fintje mengakui pembangunan jaringan listrik pedesaan tersebut tidak mudah karena menghadapi tantangan berupa kondisi geografis wilayah dengan medan berbatu serta melintasi jurang dan tebing.
Di sisi lain, kondisi cuaca berupa curah hujan juga berdampak pada mobilisasi peralatan yang menghabiskan biaya yang tidak sedikit. “Tapi ini tidak menghalangi PLN untuk menempuh tujuan melistriki hingga pelosok,” katanya.
Fintje menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat mendukung pelaksanaan pekerjaan listrik desa.
PLN berkomitmen seluruh desa bisa menikmati listrik maupun lewat pembangunan jaringan eksisting atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal.
“Kami tetap berupaya melakukan yang terbaik agar desa- desa lain yang belum mendapat listrik bisa segera menikmati listrik dan itu membutuhkan sinergi bersama pemerintah dan tentunya masyarakat,” katanya.
sumber : Antara, Republika Edit koranbumn