Semakin panjang jalan tol yang dikelola dan luasnya bisnis penyediaan layanan operasi dan pemeliharaan jalan tol, menuntut PT Hakaaston (HKA), anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) yang bergerak sebagai operator jalan tol, khususnya Tol Trans Sumatera, untuk memberikan digitalisasi pelayanan jalan tol kepada pengguna jalan tol.
Menjawab tantangan tersebut dan untuk memberikan layanan yang optimal, sejak bulan Maret tahun 2024 lalu, HKA telah mengembangkan 2 (dua) aplikasi digital, yaitu ASToll (Assistance Toll), merupakan aplikasi yang memudahkan pengguna jalan tol mendapatkan informasi penting mengenai jalan tol yang akan dilalui, yaitu Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Tol BakTer) dan Tol Medan-Binjai (Tol MeBi) dan HKA Trom, merupakan aplikasi untuk memonitor dan mengevaluasi pekerjaan dan pelayanan petugas tol.
Direktur Operasi HKA Martin Nababan mengatakan bahwa aplikasi digital ASToll, telah diunduh oleh lebih dari ribuan pengguna jalan Tol BakTer dan Tol MeBi, dan digunakan pada momentum mudik lebaran tahun 2024.
“Aplikasi ini menjadi alat navigasi dan sumber informasi, terutama selama mudik lebaran tahun ini.
Pengguna jalan tol dapat memantau kondisi lalu lintas jalan tol via CCTV, lokasi rest area dan bengkel terdekat, tarif tol, serta fitur unggulan seperti pencetakan struk digital perjalanan dan tombol panic button untuk bantuan darurat,” ujar Martin.
Lebih lanjut Martin menjelaskan bahwa ASToll dapat diunduh tanpa dikenakan biaya apapun melalui
aplikasi Google Play Store. Namun untuk saat ini hanya pengguna Android saja yang baru dapat menikmati layanan ASToll. HKA menargetkan pada akhir tahun seluruh pengguna operating system baik Android maupun IOS dapat menggunakanya.
“Pengembangan ASToll ini tentunya akan kami perluas kedepannya, dengan menambahkan fitur-fitur baru yang mempermudah para pengguna jalan tol dalam mendapatkan pelayanan terbaik. Kami berkomitmen memberikan pengalaman yang nyaman selama melintasi jalan tol, kepada seluruh pengguna jalan tol.,” imbuh Martin.
Sementara itu, sama seperti ASToll, HKA Trom juga diaplikasikan sejak awal tahun 2024 lalu untuk
optimalisasi operasional di internal HKA. HKA Trom dapat memantau semua aspek pelayanan dan pemeliharaan jalan tol setiap harinya. Memiliki lebih dari 2.500 personel jalan tol yang tersebar di seluruh ruas jalan tol yang dioperatori, setiap petugas dapat memantau seluruh layanan seperti layanan transaksi, layanan lalu lintas, dan pemeliharaan jalan, sehingga dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan dan Service Level Agreement (SLA) dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Melalui HKA Trom yang berupa dashboard terintegrasi ini, seluruh petugas jalan tol dapat melakukan
monitoring aktifitas pelayanan mereka secara real time kepada pihak-pihak atau PIC yang bertugas. Dengan HKA Trom efisiensi terhadap proses pekerjaan, evaluasi maupun monitoring dapat terwujud.“Dengan menggunakan HKA Trom petugas jalan tol dapat langsung memberikan laporan pekerjaan mereka termasuk kondisi terkini di ruas tol, sehingga proses pelayanan dapat langsung dikerjakan tanpa menunggu waktu koordinasi yang lama,” tutup Direktur Operasi HKA, Martin Nababan.
Optimalisasi Digital HKA sudah dimulai sejak tahun 2019 silam saat masih menjadi perusahaan manufaktur konstruksi. HKA mengimplementasikan ERP SAP 4HANA dalam memaksimalkan proses bisnis yang ada, selain itu untuk memaksimalkan produksi hotmix pada kebutuhan pemeliharaan jalan tol HKA juga memiliki aplikasi digital yang diberi nama HKA LAMPS (Live Asphalt Mixing Plant System). Aplikasi ini dapat memonitoring kebutuhan dan stock material serta update pekerjaan perbaikan jalan.
Sejak bertransformasi dua tahun lalu, HKA telah menjadi penyedia jasa layanan operasi dan pemeliharaan jalan tol sepanjang 825,75 km, dengan mengelola total 14 ruas yang mencakup 11 ruas milik Hutama Karya, 2 (dua) ruas milik Indonesia Investment Authority (INA), dan 1 (satu) ruas milik PT Hutama Marga Waskita (HMW).