PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) tengah membuat aplikasi gawai yang menghubungkan para pemangku kepentingan yang bergerak dalam bidang usaha ayam potong seperti peternak mandiri, Rumah Pemotongan Hewan (RPH), dengan pembeli.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya PPI untuk meningkatkan volume serapan ayam potong (livebird) dari peternak mandiri dan menyederhanakan proses bisnis ke dalam bentuk digital guna mendorong perluasan pasar.
Vice President Pengembangan Bisnis PPI Indra Iliana mengatakan bahwa melalui aplikasi yang disiapkan dengan nama PPI Ecotrade, perseroan memiliki database dari hasil transaksi untuk dapat dilakukan analisa untuk mendapatkan harmonisasi antara suplai dan permintaan.
“Ecotrade dikembangkan easy to use agar para stakeholder nyaman dalam bertransaksi. Saat ini stakeholder pembeli dalam Ecotrade adalah wholesaler, namun ke depannya kami akan coba mengintegrasikan ke e-commerce dan retailer,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (3/12/2020).
Dia pun optimistis, dengan adanya digitalisasi, proses bisnis akan berkembang lebih pesat sehingga mendorong serapan ayam potong yang lebih luas.
Selain mengumpulkan informasi, Indra menjelaskan Ecotrade dapat menjalankan fungsi data analitik dan menjadi sebuah dashboard yang dapat membantu pengambilan keputusan transaksi dagang di masa mendatang.
Hal ini dapat mendorong peranan PPI sebagai perusahaan perdagangan dalam BUMN klaster pangan sehingga lebih kompetitif.
Adapun, pembuatan aplikasi PPI Ecotrade yang memiliki kepanjangan PPI Ecosystem Trading, ditargetkan rampung dan siap digunakan pada Januari 2021.
Sumber Bisnis, edit koranbumn