Direktur Pemasaran Asuransi Tugu Insurance Ery Widiatmoko mengatakan permintaan asuransi ini tumbuh di perusahaannya seiring dengan meningkatnya perjalanan ibadah umrah dan haji. Kendati demikian, dia tak merincikan berapa besarannya.
“Berdasarkan data yang dimiliki oleh Tugu Insurance, saat ini tren untuk produk asuransi ini mayoritas digunakan untuk segmen pada usia produktif 20—45 tahun,” tuturnya kepada Bisnis, dikutip pada Kamis (20/11/2025).
Meski demikian, Ery menyebut salah satu tantangan memasarkan produk untuk segmen tersebut adalah bagaimana perusahaannya menjangkau customer secara langsung melalui platform yang easy dan friendly.
Selain itu, dia berujar daya beli masyarakat yang dinilainya masih lesu juga kian menjadi tantangan tersendiri. Namun, dirinya optimistis bisa kompetitif dengan varian produk yang dimilikinya.
“Selain itu kerja sama dengan pihak ketiga yang masuk dalam ekosistem pembelian umrah mandiri menjadi alternatif pemasaran yang efektif,” sebutnya.
Untuk diketahui, Kementerian Haji dan Umrah telah melegalkan Umrah mandiri sebagai respons atas dinamika kebijakan pemerintah Arab Saudi.
Aturan Umrah mandiri ini telah tercantum dalam Undang-undang (UU) Nomor 14/2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU 8/2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Menanggapi hal tersebut, Ery mengemukakan Tugu Insurance menyambut baik izin umrah mandiri karena bisa menjadi peluang positif bagi perusahaan asuransi menjangkau customer secara langsung.
“Karena akan memicu peningkatan kesadaran akan pentingnya perlindungan, termasuk perlindungan finansial dari risiko seperti kecelakaan, penyakit, atau pembatalan perjalanan, yang ditawarkan oleh asuransi perjalanan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Tugu Insurance (TUGU) mencatat jumlah premi bruto sebesar Rp5,08 triliun per 31 Oktober 2025. Angka tersebut tumbuh 11,16% (year on year/YoY) dari Rp4,57 triliun.
Sementara itu, klaim bruto perusahaan pada 31 Oktober 2025 mencapai Rp779,4 miliar, turun 0,42% (YoY) dari Rp782,65. Adapun, laba setelah pajak tercatat naik 7,98% YoY menjadi Rp536,32 miliar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















