Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan rencana pengembangan atau plan of developement (PoD) 1 Geng North-1, Blok North Ganal, bisa diputuskan pada Juni 2024.
Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengatakan, lembaganya tengah mempercepat pekerjaan paralel terkait dengan validasi data dan informasi ihwal potensi cadangan di lapangan garapan raksasa migas Italia, Eni tersebut.
“Supaya persetujuannya cepat ada tim SKK Migas yang langsung terjun di dalam proyek pada waktu melakukan evaluasi studi, di saat yang bersamaan juga sertifikasi dengan Lemigas,” kata Wahju saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (11/12024).
Wahju mengatakan, pengerjaan sejumlah rangkaian kegiatan secara paralel itu diperkirakan dapat mempercepat proses PoD 1 ke tengah tahun ini.
Dia berharap proyek Geng North-1 itu bisa menjadi percontohan baru bagi percepatan pengembangan lapangan migas di Tanah Air nantinya.
“Geng North-1 itu proyek prestisius, kalau kita bisa mempercepat itu bisa jadi preseden pertama. Kalau misalnya 2027 atau 2028 onstream, cuma 4 tahun coba kita cek yang lain, [lapangan] Abadi 20 tahun, Tangguh juga sama,” kata dia.
Adapun, Eni melaporkan temuan potensi sumber daya 5 triliun kaki kubik (Tcf) gas dengan kandungan kondesat sekitar 400.000 barel minyak (Mbbls). Temuan itu dibor dengan kedalaman 5.025 meter pada kedalaman air 1.947 meter, melewati kolom gas setebal sekitar 50 meter di reservoir batu pasir miocene dengan sifat petrofisika yang baik.
Uji produksi sumur telah berhasil dilakukan untuk penilaian menyeluruh atas penemuan gas, meskipun dibatasi oleh fasilitas pengujian, studi ini memungkinkan untuk memperkirakan kapasitas sumur hingga 80-100 MMscfd dan sekitar 5-6 kbbld kondensat.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, kementeriannya bakal memfasilitasi percepatan persetujuan rencana pengembangan lapangan dari blok tersebut. Harapannya, rentang waktu persiapan eksploitasi dapat dipangkas.
“Kita akan fasilitasi agar ini cepat terjadi, kita targetkan 2 tahun ke depan sudah bisa first gas,” kata Tutuka.
Temuan itu bakal berkontribusi signifikan pada pembentukan hub produksi gas baru, di bagian utara cekungan Kutai. Selain itu, temuan itu bakal terhubung dengan fasilitas LNG Bontang, Kalimantan Timur.
“Diperkirakan, selain Geng North, lebih dari 5 Tcf gas terdapat pada lapangan yang belum dikembangkan dalam blok tersebut, potensi eksplorasi multi-Tcf yang signifikan sedang dalam tahap pematangan melalui studi yang sedang berlangsung,” tulis Eni dalam rilis, Senin (2/10/2023).
Sumber Bisnis, edit koranbumn