Sebagai BUMN yang memiliki komitmen dalam mendukung upaya meminimalisir dampak pemanasan global dan perubahan iklim, di rangkaian kegiatan G20 pada Agenda Partnership in Climate Actions dalam sesi talk show Blue Carbon, Direktur Strategi Pelindo Prasetyo berkesempatan menyampaikan materi dengan judul Mitigation, Adaptation through Conservation and Sustainable Livelihoods in Indonesia’s Peat and Mangrove Ecosystems.
Dalam talk show ini, Prasetyo menyampaikan bahwa dengan adanya issue global warming yang tengah dialami dunia dan setelah merger Pelindo mengelola 110 Pelabuhan dengan 40% diantaranya berada di wilayah yang dikelilingi lahan mangrove dan gambut, maka #Pelindo memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga lingkungan. Hal ini diwujudkan dengan mengimplementasikan inisiatif strategis green port seperti konversi crane dengan bahan bakar diesel ke listrik, digitalisasi pada sistem operasi, on shore power supply, penggunaan energi terbarukan dan pengolahan limbah, serta penanaman mangrove seluas 313,07 Ha di seluruh regional Pelindo selama tahun 2021-2022.
Salah satu pelabuhan percontohan yang dijadikan contoh kasus dalam pemaparan Direktur Strategi adalah pembangunan ecotourism di Pelabuhan Teluk Lamong guna mendorong peningkatan ekonomi, memperkuat komunitas lokal sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar dalam pemeliharaan lingkungan. Dengan adanya penanaman 60.000 pohon mangrove berdampak pada berbagai aspek salah satunya adalah bertambahnya habitat flora dan fauna utamanya burung di Area Terminal Teluk Lamong tersebut.