Sudah tidak diragukan lagi bahwa Infrastruktur teknologi saat ini menjadi kunci sukses bagi setiap bisnis untuk tetap bertahan dan relevan di tengah tatanan new normal, baik saat ini dan untuk seterusnya (post pandemic).
Namun, memiliki fasilitas TI pendukung bisnis di tengah situasi yang tak menentu saat ini nyatanya cukup menjadi pertimbangan bagi para pelaku bisnis karena memikirkan biaya investasi yang tidak sedikit.
Padahal, perangkat TI bukan lagi menjadi tools yang harus diperoleh dengan cara mahal dan perlu dimiliki berikut dengan segenap infrastruktur. Saat ini, untuk mendukung tercapainya digitalisasi dapat diperoleh dengan mudah dan efisien melalui aplikasi berbasis cloud.
Dalam Kuliah Umum virtual yang digelar bersama Institut Pertanian Bogor, Direktur Business & Sales Telkomsigma, Tanto Suratno, memaparkan insight dan tren mengenai cloud melalui tema “Everything will shift to the cloud in time” (19/8).
“Cloud saat ini memegang posisi yang semakin kuat sebagai key enabler yang menjadi inti dalam mendorong transformasi digital. Segala bentuk proses bisnis dan cara kerja kita saat ini dapat berjalan secara real-time, mudah, dan efisien melalui dukungan platform berbasis cloud”, ujar Tanto.
Dijelaskan Tanto, pada nantinya semua memang akan beralih kepada cloud. Namun tidak berhenti sampai disitu, karena fokus dari cloud tersebut bukan sekadar menjadikan kita memiliki infrastruktur IT, namun menjadi entry point bagi kita untuk memasuki ekosistem digital platform.
Adapun ekosistem digital platform sendiri, dijelaskan Tanto saat ini terbagi menjadi 5 aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu: customer engagement platform, IoT platform, ecosystem platform, information system, dan juga data & analytic.
Kelima aspek dari digital platform tersebut diyakini Tanto menjadi aspek esensial dalam tren teknologi industri 4.0 yang tengah berkembang dan perlu diimplementasikan oleh industri. Dan disana, cloud menjadi pondasi utama atau infrastruktur TI yang menopang operasi dari ekosistem digital tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Tanto sekaligus memperkenalkan FLOU Cloud, platform hybrid multi-cloud rancangan anak bangsa yang disiapkan sebagai solusi untuk menjawab keluhan para pelaku industri yang membutuhkan dukungan infrastruktur TI secara praktis, cepat, aman dan efisien.
“Dengan mengusung arsitektur cloud native yang berorientasi pada fleksibilitas dan skalabilitas pelanggan, FLOU Cloud mampu diadopsi oleh seluruh jenis industri dengan berbagai tuntutan spesifik tanpa dibatasi dari segi kapabilitas resources seperti storage, compute, network, security, dan database”, pungkas Tanto.
Terlebih lagi, dengan adanya data center Tier III dan Tier IV yang dioperasikan sendiri, serta didukung oleh jaringan multi-backbone dari Telkom Indonesia, FLOU Cloud menawarkan keamanan data dan operasi melalui tersedianya residensi data lokal yang menjamin keberadaan data untuk tetap berada di Indonesia.
Di sektor pendidikan nasional, Telkomsigma juga terus mendukung upaya digitalisasi terpadu pada perguruan tinggi dan berbagai institusi pendidikan melalui solusi terintegrasi berbasis cloud yang diaplikasikan melalui platform yang bernama SIAP Online.
SIAP Online memiliki 5 fitur utama yang memudahkan setiap proses akademik. Mulai dari tersedianya fitur PPDB Online, dashboard analytic, website management, e-mail hosting, hingga aplikasi e-learning yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen untuk melakukan sistem pembelajaran secara online.
Sumber Bisnis, edit koranbumn