Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro melakukan pengecekan jalur dalam rangka program reaktivasi jalur Kereta Api Cibatu-Garut pada Rabu (26/9). Yang berbeda pada pengecekan kali ini, rombongan menggunakan motor trail untuk menelusuri rute rute jalur mati tersebut. Sesekali rombongan berhenti untuk memeriksa beberapa titik yang akan direaktivasi diantaranya Jembatan Cikoang, Stasiun Pasir Jengkol, Jembatan Citameng, Stasiun Wanaraja, dan Stasiun Garut.
Edi Sukmoro mengatakan pada dasarnya reaktivasi jalur tersebut merupakan program nasional pemerintah yang akan dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia dengan tujuan meningkatkan perekonomian daerah dan pariwisata. “Memang sebenarnya nantinya perlahan, bertahap itu rencana pemerintah mau reaktivasi semua (jalur kereta),” ujar Edi. “Pasti (meningkatkan perekonomian dan pariwisata) karena Garut ada potensi banyak sekali, kawasan wisata, mengangkut kerajinan juga, olahan cokelat termasuk penumpang juga terangkut,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Edi Sukmoro memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana pemerintah untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api tersebut. Adapun rencana relokasi warga yang berada di jalur tersebut “Nanti kita lihat apakah kita memang perlu melakukan relokasi atau membuatkan rumah untuk mereka kan belum disurvei juga” ujar Edi. Pengerjaan reaktivasi rel ini akan mulai pada Januari 2019, untuk tahun ini hanya persiapan seluruhnya termasuk survei, desain, dan menghitung anggaran. “Jadi awal tahun itu sudah mulai pengerjaan itu kan diawali ditertibkan dulu (rumah di atas lahan) kalau sudah ditertibkan kan gampang” ujarnya. Banyak masyarakat yang ditemui merasa antusias akan rencana reaktivasi ini.
Seorang warga yang ditanya mengenai rencana reaktivasi ini mengaku mendukung salah satu program pemerintah ini. Pihaknya merasa tidak keberatan dengan adanya penertiban di jalur KA non aktif tersebut karena memang dirinya hanya menyewa aset KAI. “Ibu sih terserah, karena bukan punya ibu, itu mungkin punya negara. Ibu Cuma mau sekadar menempati saja, sekarang mau dibongkar sama bapak silahkan,” ujar Kartini, salah satu warga yang menempati aset KAI.
KAI pun siap membuka kereta api komersial untuk rute Stasiun Garut ke Jakarta dengan tarif murah setelah pengaktifan kembali rel jalur Stasiun Cibatu-Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat. “Nanti akan terhubung sampai ke Jakarta” ujar Edi. Hasil hitungan sementara, tarif kereta api dari Stasiun Garut menuju Bandung sekitar Rp12 ribu dan Garut-Jakarta sekitar Rp26 ribu per orang. “Hitung-hitungan saya kalau ini diizinkan tarifnya kurang lebih Rp12 ribu, nanti Jakarta sampai Garut bisa cuma Rp26 ribu” ujarnya. Ia menyampaikan pada tahap awal, kereta api komersial yang akan diaktifkan merupakan kelas ekonomi dengan tarif murah atau terjangkau bagi masyarakat. (Public Relations KAI)
Sumber situs Web KAI