Staf Bidang Alih Teknologi dan Ofset Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Sena Maulana mengungkapkan rencana pemerintah mendorong PT Dirgantara Indonesia (DI) menjadi bagian supply chain (rantai pasok) jet tempur F-15EX produksi The Boeing Company dari Amerika Serikat.
Rencana itu akan dilakukan apabila antara pemerintah Indonesia dan AS sudah menuju kontrak efektif pengadaan pesawat tempur F-15EX.
“Kita berharap kalau jadi nanti (kontrak) F-15EX dan sudah dekat, kita akan berharap sebanyak mungkin PT DI kita dorong menjadi supply chain-nya dulu,” kata Sena pada diskusi yang digelar Indonesia Defense Magazine dan Indonesia Strategic & Defense Studies (ISDS) di acara Indo Defence 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/6).
Dengan menjadi bagian dari rantai pasok, PT DI diharapkan bisa belajar banyak dalam produksi jet tempur F-15EX.
“Boeing juga akan mendapat keuntungan di Asia Tenggara. Jadi win-win solution itulah yang akan kita cari nantinya,” ujar Sena.
Pada Agustus 2023, Indonesia dan AS menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) komitmen pembelian 24 unit F-15EX yang merupakan jet tempur generasi 4,5.
Penandatanganan yang dilaksanakan di The Boeing Company, St. Louis, Missouri, AS itu disaksikan langsung Presiden RI Prabowo Subianto saat menjabat menteri pertahanan.
Pihak AS juga telah memberikan kode khusus bagi Indonesia untuk penggunaan F-15EX, yakni F-15IDN.
Sumber : indonesiadefense.com edit koranbumn