Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Qomaruzzaman mengatakan perusahaan terus memperkuat internalisasi budaya Akhlak di lingkungan perusahaan. Melalui penerapan Akhlak, Qomaruzzaman berharap dapat mendorong kinerja sebagai identitas dan perekat budaya kerja secara berkelanjutan.
Qomaruzzaman menyampaikan dua core value Alhkak, yakni Adaptif dan Kolaboratif mendorong perusahaan untuk mengedepankan inovasi dan antusias dalam menghadapi perubahan, serta mampu membangun kerjasama yang sinergis di lingkungan kerja.
“Akhlak sebagai budaya kerja BUMN sudah seharusnya diterapkan secara utuh sesuai kebijakan perusahaan,” ujar Qomaruzzaman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (30/7).
Qomaruzzaman menilai core value, Adaptif merupakan core value Akhlak paling kuat, yang mana perusahaan tengah melakukan inisiatif strategi untuk pengembangan bisnis di fase kedua pertumbuhan dalam empat dekade ke depan. Qomaruzzaman menyebut Ssmangat //Future is Ours// yang digaungkan PKT pun menjadi bagian implementasi Adaptif untuk mengoptimalkan sumberdaya, serta meningkatkan kinerja perusahaan dengan merespons perubahan dengan sangat baik.
“Terlebih PKT saat ini didominasi karyawan milenial, sehingga butuh sistem dan keteraturan dengan memahami value dari tiap generasi,” tambah Qomaruzzaman.
Hal serupa juga mendapat dukungan dari induk holding, PT Pupuk Indonesia (Persero). Direktur SDM, Tata Kelola dan Manajemen Risiko Pupuk Indonesia Tina T Kemala Intan mengatakan internalisasi budaya Akhlak di lingkungan Pupuk Indonesia Grup terus didorong perusahaan secara kontinyu, dengan menanamkan seluruh nilai melalui role model dari atas ke bawah agar mampu terimplementasi dan berdampak terhadap kinerja unggul. Hal ini pun menjadi tantangan insan Pupuk Indonesia menargetkan Grup ke depan, agar core value Akhlak yang sejauh ini berhasil diterapkan dapat turut mendorong kinerja perusahaan.
“Khususnya Adaptif dan Kolaboratif, yang telah berhasil diterapkan dan tertanam dalam diri karyawan, didasari capaian indikator dua core value tersebut di lingkungan Pupuk Indonesia Grup beberapa tahun terakhir,” ucap Tina.
Tina menyebut penerapan core value Adaptif terlihat dari dari beragam inovasi yang lahir dan digagas untuk mencapai kinerja optimal. Selanjutnya, perusahaan ingin meningkatkan ide kreatif menjadi sebuah terobosan, sehingga mampu meningkatkan revenue maupun efisiensi secara signifikan.
Seiring transformasi bisnis Pupuk Indonesia, ucap Tina, budaya adaptif sudah seharusnya dilaksanakan secara kolaboratif, guna mendorong kontribusi karyawan melalui kerjasama aktif untuk memberikan nilai tambah terhadap kemajuan perusahaan. Sebab kunci dari keberhasilan kolaborasi, diukur dari adanya perubahan ke arah lebih baik dan tercermin dalam semangat kerjasama yang dibangun.
“Untuk itu kami berpesan, budaya Adaptif dan Kolaboratif ini bisa terus ditingkatkan insan perusahaan dalam aktivitas kerja, agar Pupuk Indonesia mampu memberikan kontribusi yang jauh lebih besar bagi bangsa dan negara. Sekaligus menjadi role model budaya Akhlak di lingkup BUMN,” kata Tina.
Sumber Republika, edit koranbumn