Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa menjadi narasumber pada Webinar HUT ke-70 Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pada Senin, 18 April 2022 secara daring. Penyelenggaraan webinar dengan tema “Pemberdayaan Industri Pertahanan Strategis dalam Menopang Kemandirian Alutsista TNI” dengan pembahasan mengenai modernisasi Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), pencapaian Minimum Essential Force (MEF) TNI serta kontribusi bagi perekonomian nasional. Kegiatan Webinar dibuka oleh Ir Bambang Goeritno selaku Sekretaris Jenderal mewakili Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., IPU, Ketua Umum Pengurus Pusat PII Periode 2021-2024 lalu narasumber oleh Andi Widjajanto, S.Sos., M.Sc. selaku Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan Mayjen (Purn) Jan Pieter Ate, M.Bus., M.A selaku Ketua Harian Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas). Sedangkan untuk Moderator oleh Laksma TNI Dr. Ir. Abdul Rivai Ras, M.M., M.S., M.Si. selaku Ketua Bidang Pertahanan dan Industri Strategis Pengurus Pusat PII Periode 2021-2024. Kegiatan webinar mendapatkan respon yang positif dengan peserta sebanyak lebih dari 150 Orang yang terdiri dari praktisi industri, akademisi/peneliti, birokrat, politisi, TNI/Polri dan mahasiswa.
Dalam sambutannya Sekretaris Jenderal PII, Ir Bambang Goeritno menyampaikan pentingnya untuk kita memiliki kemandirian industri strategis untuk sistem pertahanan negara yang terus didukung melalui inovasi teknologi baru yang unggul.
“ Kemandirian industri pertahanan dan kemampuan memproduksi alutsista merupakan salah satu target pemerintah Indonesia dalam bidang pertahanan. PII dalam hal ini ikut memberi perhatian akan pentingnya pemberdayaan dan pengembangan industri strategis pertahanan guna menopang modernisasi alutsista TNI.” ujar Bambang.
Sigit P. Santosa dalam kegiatan webinar tersebut menyampaikan mengenai perkembangan PT Pindad dalam memenuhi kebutuhan pertahanan strategis dan usaha-usaha untuk menopang kemandirian alutsista dalam negeri. Beliau memaparkan mulai dari Arahan Presiden, Menteri Pertahanan dan Menteri BUMN sebagai dukungan dan untuk memajukan serta meningkatkan kemandirian alutsita dalam negeri.
“ Sebagai sebuah industri, PT Pindad mengembangkan diri untuk menjadi industri mandiri yang memiliki kemampuan dan teknologi untuk produksi Alutsista serta kebebasan untuk memilih sumber material / teknologi dan bebas dari segala ketergantungan.” jelas Sigit.
Sigit P. Santosa juga menjelaskan bahwa PT Pindad memiliki visi untuk menjadi top 100 perusahaan pertahanan global pada tahun 2024 dengan menawarkan solusi dan produk yang berkualitas tinggi, melalui inovasi dan kemitraan strategis.
Sigit menambahkan mengenai kemampuan Pindad saat ini dalam inovasi serta teknologi yang diterapkan, produk-produk yang telah dihasilkan, dan peran Pindad untuk memajukan perekonomian Indonesia sebagai sebuah industri.
Salah satu produk yang hangat diperbincangkan adalah Medium Tank Harimau hasil kolaborasi pengembangan produk dengan FNSS, industri pertahanan Turki yang telah melalui Factory Acceptance Test (FAT) dan siap untuk produksi sebanyak 18 unit. Salah satu rangkaian uji First Article Medium Tank Harimau adalah uji tembak (firing test) pada 24 – 25 Februari 2022 di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) TNI AD Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Tujuan kegiatan uji tembak dilaksanakan untuk mengetahui dan memastikan kemampuan turret dengan kanon 105mm dalam kondisi baik, memenuhi persyaratan dan spesifikasi desain terbaru yang mendapatkan berbagai peningkatan.
Setelah mendapatkan penyajian materi oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, para peserta webinar diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan secara langsung. Peserta webinar tampak antusias untuk berdiskusi dan memperoleh informasi mendalam mengenai pengembangan produk, pengelolaan produksi dan manajemen PT Pindad.